Internasional
Wanita Jepang Tuntut Pendonor Sperma Rp 43 Miliar, Pemuda Itu Berbohong, Bayi Dititip ke Pusat Anak
Seorang wanita di Jepang mengajukan gugatan terhadap pendonor sperma yang menghamilinya. Wanita itu menuduh pemuda itu berbohong tentang status sipil
Sehingga, lebih dari 10.000 anak dilaporkan telah lahir dengan keterlibatan pihak ketiga.
Mirai Life Research Institute membuka bank sperma pertama di Jepang musim panas lalu.
Baca juga: Agar Pasangan Cepat Hamil? Ini Makanan untuk Kesuburan Pria, Bisa Juga Meningkatkan Kualitas Sperma
Untuk memberikan pilihan yang lebih aman bagi pasangan Jepang yang mencoba untuk hamil, lapor Japan Insider .
Direktur institut tersebut, Dr. Hiroshi Okada, memperingatkan bentuk inseminasi tanpa pengawasan menimbulkan risiko kesehatan dan bahaya lainnya.
"Ini bukan hanya masalah keamanan, tetapi juga bisa menjadi kriminal dan sangat berbahaya," kata Okada.
“Air mani yang diserahkan mungkin membawa agen infeksi," tambahnya.
"Kami tidak tahu apakah sperma itu milik pendonor atau bukan," ujarnya.
"Ketika anak lahir, mungkin sperma itu bukan orang Jepang," ungkapnya.
"Hal gila seperti itu sering terjadi," klaimnya.
Baca juga: 3 Penyebab Jumlah dan Kualitas Sperma Rendah, dari Medis, Lingkungan, Hingga Gaya Hidup
Menurut Okada, 96,4% dari 140 platform untuk donasi sperma tidak aman.
Dia mencatat banyak dari mereka berfungsi sebagai kedok bagi orang-orang yang ingin menipu orang lain.
Tetapi, walau bagaimanapun, untuk umat Muslim, wanita dilarang menggunakan donor sperma, kecuali dari suaminya sendiri.(*)