Kesehatan
3 Penyebab Jumlah dan Kualitas Sperma Rendah, dari Medis, Lingkungan, Hingga Gaya Hidup
Di luar itu, ada berbagai penyebab rendahnya kualitas sperma yang bisa dibedakan menjadi tiga kategori utama, yaitu:
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM - Bagi pasangan yang belum merencanakan untuk memiliki momongan, kualitas sperma mungkin bukanlah persoalan yang harus dipikirkan.
Tapi bagi yang sudah merencanakan program kehamilan, jumlah dan kualitas sperma yang dimiliki pria mungkin menjadi suatu hal yang penting.
Karena jumlah sperma dapat memengaruhi peluang pasangan Anda untuk memperoleh kehamilan.
Melansir Mayo Clinic, jumlah sperma yang rendah berarti cairan (air mani) yang diejakulasi selama orgasme mengandung lebih sedikit sperma dari biasanya.
Di dalam dunia kesehatan, jumlah sperma yang rendah juga disebut oligospermia.
Sedangkan tidak adanya sperma disebut azoospermia.
Baca juga: Makin Aneh Saja! Ilmuwan Berencana Kirim 6,7 Juta Sampel Sperma ke Bulan, Ancang-ancang Jika Kiamat
Baca juga: 6 Juta Sperma akan Dikirim ke Bulan, Ternyata Ini Tujuan Para Ilmuwan
Melansir Medical News Today, menurut pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), para ahli menganggap jumlah sperma yang sehat adalah 15 juta per mililiter (ml) atau setidaknya 39 juta per ejakulasi.
Itu artinya, jumlah sperma seorang pria dianggap rendah jika memiliki kurang dari 15 juta sperma per mililiter air mani.
Kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan masalah kesuburan.
Pasalnya, rendahnya jumlah sperma yang dimiliki dapat memengaruhi peluang kehamilan.
Meskipun demikian, ada sebagian pria yang memiliki jumlah sperma rendah masih mampu menjadi ayah bagi seorang anak.
Penyebab jumlah sperma sedikit
Penyebab rendahnya jumlah sperma seringkali tidak teridentifikasi.
Melansir Healthline, faktor risikonya bisa jadi karena pengaruh obesitas, pernah mengalami trauma atau pembedahan di dalam atau di sekitar testis, mengonsumsi obat-obatan tertentu hingga masalah medis lainnya.