Kajian Islam

Bolehkah Membatalkan Puasa Sunnah karena Undangan? Begini Kata Buya Yahya

Bagaimana jika seseroang dalam keadaan menjalani ibadah puasa sunnah, lalu diajak makan oleh orang lain?

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
FACEBOOK/BUYA YAHYA
Buya Yahya - Bolehkah Membatalkan Puasa Sunnah karena Undangan? Begini Kata Buya Yahya 

SERAMBINEWS.COM - Menjalani ibadah puasa sunnah bisa dilakukan oleh siapa saja bagi umat Islam.

Baik puasa sunnah Senin - Kamis atau puasa sunnah lainnya.

Puasa sunnah merupakan puasa yang tidak wajib ditunaikan, namun mendapat pahala jika tetap dilakukan dan tidak berdosa apabila ditinggalkan.

Orang yang menjalankan ibadah puasa sunnah akan mendapat pahala.

Namun, bagaimana jika seseroang dalam keadaan menjalani ibadah puasa sunnah, lalu diajak makan oleh orang lain?

Terutama saat hadir dalam acara undangan atau walimatul ursy atau acara lainnya.

Baca juga: Selain Berpahala, Keutamaan Puasa Senin Kamis, Tingkatkan Kesehatan Jantung

Tentunya jika menolak tawaran tersebut, maka ada rasa tidak enak pada orang yang telah mengajak maupun yang telah mengundang.

Lantas, bolehkah membatalkan puasa sunnah karena menghadiri undangan? 

Awalnya, Buya Yahya menjawab pertanyaan dari salah seorang jamaah terkait hukum membatalkan puasa sunnah karena menghadiri undangan.

"Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bagaimana hukumnya membatalkan puasa sunnah karena menghadiri walimah atau karena hal lainya?," demikian pertanyaan jamaah tersebut.

Mendapat pertanyaan ini, Buya Yahya menjelaskan bawah puasa sunnah dalam Madzhab Imam Syafi’i boleh dibatalkan di pertengahan.

Adapun masalah keutamaannya adalah tetap diteruskan, kecuali jika di dalam membatalkan adalah suatu hal yang amat perlu.

Baca juga: Niat Puasa Senin Kamis, Lengkap Manfaat dan Keutamaannya dari Sisi Agama dan Kesehatan

Seperti di saat menghadiri walimah yang wajib atau menjaga hati orang yang ingin menghormati kita sebagai tamu.

Adapun jika menolak tawaran makan pada saat undangan, dikhawatirkan akan terjadi perselisihan atau menimbulkan rasa tidak enak. Anda pun lebih baik berbuka.

"Yang dikhawatirkan jika kita menolak akan menjadikan hubungan persaudaraannya akan berubah. Anda pun lebih baik berbuka, jika anda anggap hal itu perlu untuk menjaga hati orang yang mengajak Anda berbuka. Wallahu a’lam bish-shawab," kata Buya Yahya seperti dikutip Serambinews.com dari laman resmi buyayahya.org, Selasa (18/1/2022).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved