Berita Lhokseumawe
Pemko Lhokseumawe Survei Lokasi TPA Baru di Gampong Blang Buloh
Pemko Lhokseumawe mulai melakukan survei lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru di Gampong Blang Buloh, Kecamatan Blang Mangat
LHOKSEUMAWE - Pemko Lhokseumawe mulai melakukan survei lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru di Gampong Blang Buloh, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe.
“Insya Allah, besok tim akan turun ke lapangan mensurvei lokasi baru itu.
Terpenting, TPA Blang Buloh dipastikan jauh dari pemukiman penduduk,” ungkap Kabag Pemerintahan Pemko Lhokseumawe, Rifyal kepada Serambi, Rabu (19/1/2021).
Menurutnya, lokasi TPA baru tersebut merupakan kebun sawit.
Di mana luasnya sekitar 4,9 hektare.
Guna merealisasikan lokasi pengganti dari TPA Alue Lim, Pemko pada tahun ini sudah memplot anggaran Rp 3 miliar untuk pembebasan lahan.
“Tim akan turun untuk menentukan berapa harga lahan.
Bila cocok maka langsung kita bayar.
Jika semuanya berlangsung lancar, maka setelah pembebasan lahan kita serahkan ke DLH.
Setelah itu dilakukan pembersihan.
Baca juga: TPA Alue Lim Lhokseumawe Over Kapasitas, Pemko akan Relokasi ke Tempat Baru
Baca juga: Bupati Resmikan TPA Tumpok Ladang
Mudah-mudahan, TPA Blang Buloh dapat difungsikan tahun 2022.
Ini kebutuhan sangat mendesak,” tegas Rifyal.
Seperti diketahui, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Alue Lim, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe dilaporkan sudah melebihi kapasitas sehingga harus direlokasi ke tempat yang baru.
"Sampah di lokasi TPA sudah menumpuk dan sudah tidak mencukupi lagi.
Sehingga, tidak terkendali karena sudah selayaknya untuk dicari lokasi baru yang jauh dari pemukiman penduduk," kata Sekda Lhokseumawe, T Adnan kepada Serambi, Selasa (18/1/2022).
Ia menambahkan, kapasitas sampah yang ada di TPA sudah over kapasitas, sehingga sampah yang dibuang sudah berserak hingga ke jalan masuk lokasi tersebut.
Ini yang harus segera dicari solusi untuk bisa mengatasi lahan baru TPA.
“Sudah over kapasitas, jadi ini harus segera cari tempat TPA baru yang jauh dari pemukiman.
Dan tentu hal itu sangat efesien dan membuat nyaman pemukiman penduduk jauh dari aroma sampah yang tak sedap," pungkasnya.
Pengadaan Motor Sampah
Sekda Lhokseumawe, T Adnan menyebutkan, salah satu sebab persoalan sampah karena TPS belum maksimal.
Ada beberapa tempat TPS di Banda Sakti salah satunya di Blang Rayoek.
"Untuk di Banda Sakti, ada TPS di Blang Rayoek.
Kemudian untuk menempatkan bin container juga belum maksimal.
Sehingga selama ini warga sering buang sampah dipinggir jalan," katanya.
Sekda menambahkan, selama ini sampah diangkut oleh tim truk setiap pagi dengan armada yang terbatas.
Sehingga pihak Pemko mencari solusi agar setiap gampong, bersedia mengadakan pengadaan motor bak sampah.
"Malah kalau bisa setiap dusun harus ada motor sampah tersebut.
Kemudian motor sampah tersebut diberdayakan oleh gampong dengan sistem pengelolaanya.
Seperti Ada iuran dan itu harus disepakati oleh gampong sendiri," tambah Adnan.
Kemudian untuk pengadaan motor sampah itu harus dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Gampong (APBG).
"Jadi pemilik rumah, tak perlu lagi jauh-jauh untuk membuang sampah.
Cukup letakkan di depan rumah, nanti bakal ada petugas motor sampah yang ambil setiap hari.
Nah, ini lebih efesien untuk mengatasi persoalan sampah," pungkasnya.(zak)
Baca juga: Atasi Persoalan Sampah, Pemko Lhokseumawe Sarankan Setiap Gampong Lakukan Pengadaan Motor Bak
Baca juga: Puluhan Truk Sampah di Lhokseumawe Jadi Rongsokan