Berita Pidie
Pidie Data Kerusakan Akibat Banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie mencatat banyak sarana umum rusak akibat banjir dua hari lalu
SIGLI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie mencatat banyak sarana umum rusak akibat banjir dua hari lalu.
Data hasil pemetaan BPBD Pidie terhadap kerusakan sarana tersebar di 10 kecamatan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pidie, H Junidar kepada Serambi, Rabu (19/1/2022) mengatakan, kerusakan sarana umum yang ditimbulkan karena banjir tersebar di 10 kecamatan yakni Padang Tiji, Delima, Kota Sigli, Mila, Indrajaya, Glumpang Tiga, Glumpang Baro, Tiro, Tangse, dan Kecamatan Pidie.
"Kita sudah mendata sarana umum yang rusak di sejumlah titik, khususnya di 10 kecamatan yang diterjang banjir," jelanya.
Ia menyebutkan, Kecamatan Pidie paling banyak ditemukan sarana publik yang rusak.
Antara lain pagar Puskesmas Pidie jebol dan dua rumah warga di Gampong Pulo Pisang, Kecamatan Pidie amblas ke Krueng Baro.
Dua rumah warga miskin itu dibangun di bantaran aliran sungai.
Rumah tersebut masing-masing milik janda Sufatmi.
Selama ini, janda tersebut tinggal bersama tiga buah hatinya adalah Ari Pratama, Utami Ayemsari dan Susilawati.
Baca juga: BPBD Pidie Petakan Kerusakan Dampak Banjir, dari Rumah Janda Amblas Hingga Tanggul Patah
Baca juga: Anggota DPRA Sebut Kondisi Lingkungan Aceh tak Baik-Baik Saja, Banjir Jadi Tamu Tahunan
Kemudian, Zulkarnaini yang tinggal bersama isterinya, Novi Afrina, Risyadatul Aisyi serta satu anaknya.
Kecuali itu, jalan di Gampong Tumpok Dilaweung, Kecamatan Pidie yang baru dibangun sudah rusak.
Jalan itu masih dalam pemeliharaan hingga April 2022.
Menurutnya, jalan di Gampong Tumpok Dilaweung merupakan jalan Sanggeu menghubungkan Kampong Aree.
Badan jalan amblas itu sekitar 10 hingga 20 meter.
"Saat ini, sisa badan jalan yang tinggal 2 meter, sehingga mobil harus memutar melalui rute lain," ujarnya.