Mihrab
11 Artefak Peninggalan Rasulullah Dipamerkan, Pertama di Banda Aceh
Zawiyah Nurun Nabi Gampong Lambhuk Banda Aceh, Sabtu (22/1/2022) besok akan mengadakan Grand Maulid dan Pameran Artefak perdana
BANDA ACEH - Zawiyah Nurun Nabi Gampong Lambhuk Banda Aceh, Sabtu (22/1/2022) besok akan mengadakan Grand Maulid dan Pameran Artefak perdana di Kota Banda Aceh dengan tema “Bersatu demi Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam”.
Kegiatan berlangsung selama empat jam, mulai pukul 14.00 WIB hingga 18.00 WIB dan terbuka untuk umum.
Pimpinan Zawiyah Nurun Nabi, Ustaz Jamhuri Ramli, Kamis (20/1/2022) menyampaikan, pada pameran tersebut akan ditampilkan 11 artefak mulia peninggalan Baginda Nabi Muhammad SAW, Mulai dari tongkat, sorban, kayu sugi atau siwak, kain kiswah Ka'bah, rambut Rasulullah, imamah, janggut, darah bekam, dan juga tongkat Rasulullah.
“Acara ini terselenggara atas kerja sama Yayasan Nurun Nabi dengan beberapa majelis pengajian di kota Banda Aceh, seperti majelis Inayatullah, majelis at-Taufiq, majelis Raisul Fata, MBA, dan juga SDTQ Nurun Nabi,” sebutnya.
Dikatakan, keberlansungan pameran ini merupakan berkah yang sangat luar biasa untuk semua terutama masyarakat Aceh.
“Kita berharap dengan kehadiran artefak ini membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat Aceh.
Baca juga: Catat! Sabtu Ini Ada Pameran Artefak Peninggalan Nabi Muhammad di Banda Aceh, Gratis untuk Umum
Baca juga: VIDEO - Polisi Turki Gulung 11 Sindikat Penyelundup 5.829 Artefak Bersejarah
Artefak yang ditampilkan pada pameran ini sudah terjamin keasliannya karena semuanya sudah mendapatkan sertifikat resmi,” katanya.
Dikatakan, semua artefak peninggalan Rasulullah pada acara tersebut adalah merupakan warisan museum milik almarhum Prof Dr H Abdul Manan Embong.
Ia merupakan arkeolog Malaysia yang meneliti dan mengumpulkan benda-benda suci peninggalan Rasulullah.
Artefak tersebut diperoleh dari berbagai negara, diantaranya Arab Saudi, Yordania, Turki, hingga Suriah.
Artefak-artefak tersebut telah teruji keasliannya dan mendapatkan sertifikat internasional seperti Saudi commission for tourism and antiques antiquities.
Tidak Dipungut Biaya
Pimpinan Zawiyah Nurun Nabi, Ustadz Jamhuri Ramli mengatakan setiap pengunjung pameran tidak dipungut biaya alias gratis.
“Kami juga berharap kepada masyarakat ketika melihat benda tersebut dengan adab-adab yang baik memperhatikan nilai-nilai moral dan kesopanan ataupun kesantunan,” katanya.
Pihaknya berharap dengan adanya artefak ini semoga masyarakat Aceh bisa lebih mengenal Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam serta menambah kecintaan dan kerinduan kepada Rasulullah.