Berita Nasional
Indonesia Defisit 3,8 Juta Ton Gula, Dirjen: Semoga Harganya Tetap Stabil
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenprin), Putu Juli Ardika mengatakan, permintaan gula terus meningkat seiring
"Revolusi Industri 4.0 merupakan upaya transformasi digital di sektor industri dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan nilai tambah sektor industri.
Karena itu kami di Kementerian Perindustrian memacu pelaku usaha untuk melakukan dan mempercepat transformasi ini," katanya.
Dirjen Industri Agro Kemenprin, Putu Juli Andika berharap harga gula tetap stabil pada 2022, termasuk saat bulan Ramadhan dan lebaran tahun ini.
"Kemarin sudah semua dalam perencanaan yang bagus, bantuan data-data dari BPS, semestinya bisa tersedia cukup dan bisa menjaga harga gula stabil sepanjang tahun (2022)," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (Agri), Bernardi Dharmawan mengatakan, kebutuhan gula industri per bulannya sebanyak 250.000-300.000 ton.
Kebutuhan gula tersebut bisa meningjat hingga 10 persen jelang lebaran.
Bernardi menambahkan, dengan kebutuhan gula tersebut, pihaknya kembali mengimpor dan telah mengantongi izinnya.
"Kebutuhan gula pada tahun ini izin impor baru terbit pada Januari (2022).
Artinya, proses masih importasi, sebagian sudah sampai di Indonesia," kata dia. (kompas.com)
Baca juga: Permintaan Kacang Kuning pada Awal Tahun Baru 2022 Melonjak, Harga Gula Pasir Naik
Baca juga: BPKS Minta Harga Gula Bisa Lebih Murah, Begini Penjelasannya