Internasional
ISIS Serang Penjara Suriah dan Pangkalan Militer Irak, Sinyal Kebangkitan Kembali Jihadis
Kelompok ISIS pada Jumat (21/1/2022) menyerang sebuah Penjara Suriah yang menahan rekan-rekannya. Saat bersamaan, anggota ISIS lainnya menyerang
Pemantau perang, yang memberikan angka yang tidak segera dikonfirmasi oleh otoritas wilayah otonomi Kurdi, juga mengatakan sedikitnya 16 jihadis tewas.
Operasi Daesh yang kurang ajar membuat kekacauan di Hasakah, memaksa orang-orang untuk melarikan diri dari daerah sekitar penjara Ghwayran.
Pejuang Daesh berjongkok di rumah-rumah di sekitar fasilitas.
Kadang-kadang menggunakan penduduk sebagai perisai manusia.
Baca juga: Seorang Ibu ISIS Menyesali Perjalanan ke Suriah, Kisahnya Harus Menjadi Peringatan bagi Wanita Lain
Pasukan Kurdi terus berjuang merebut kembali kendali penuh dari lingkungan itu dan memburu tahanan yang berkeliaran.
Daesh telah melakukan serangan reguler terhadap Kurdi dan rezim di Suriah sejak dikalahkan di tepi sungai Efrat pada Maret 2019.
Sebagian besar serangan gerilya mereka terhadap target militer dan instalasi minyak. di daerah terpencil.
Tetapi pembobolan penjara Hasakah bisa menandai fase baru kebangkitan kelompok tersebut.
Pasukan Demokrat Suriah (SDF) tentara de facto Kurdi di timur laut Suriah, mengatakan telah menangkap kembali 89 tahanan Daesh dalam penyisiran di daerah tersebut.
“Bentrokan berlanjut di sekitar penjara,” kata SDF dalam sebuah pernyataan.
Koalisi internasional pimpinan AS yang dibentuk untuk memerangi Daesh mengakui serangan itu.
Militer AS menambahkan SDF telah menderita, tetapi tidak mengatakan berapa banyak korban tewas.
"Daesh tetap menjadi ancaman eksistensial di Suriah dan tidak dapat dibiarkan beregenerasi,” kata koalisi.
Pihak berwenang Kurdi telah lama memperingatkan tidak memiliki kapasitas untuk menahan, apalagi mengadili ribuan pejuang Daesh yang ditangkap.
Menurut pihak berwenang Kurdi, lebih dari 50 kebangsaan terwakili di sejumlah penjara yang dikelola Kurdi di mana lebih dari 12.000 tersangka Daesh sekarang ditahan.