Berita Aceh Utara

Petani Aceh Utara Rugi Rp 12 Miliar Akibat Banjir Awal Tahun, Pemerintah Bantu Benih Padi

Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara sudah mendata jenis tanaman yang mengalami puso ekses banjir pada awal Januari 2022

Editor: bakri
ANTARA/RAHMAD
Petani melakukan panen paksa padi yang terendam banjir di Desa Meunje, Aceh Utara, Kamis (6/1/2022). Sebanyak 68 hektare tanaman padi di kawasan tersebut rusak akibat terendam banjir. 

LHOKSUKON - Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara sudah mendata jenis tanaman yang mengalami puso ekses banjir pada awal Januari 2022.

Ternyata, taksiran kerugian yang dialami petani miliaran rupiah.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara, Erwandi MSi kepada Serambi, Senin (24/1/2021), secara terbuka mengungkapkan, kerugian petani yang ditimbulkan dampak banjir di Aceh Utara mencapai Rp 12,2 miliar.

Angka tersebut, sebutnya, bersumber dari persemaian padi untuk luas tanam 2.877 hektare yang terendam.

Sementara yang mengalami puso areal persemaian untuk penanaman seluas 1.404 hektare.

Di mana kerugian ditaksir mencapai Rp 528 juta.

“Kemudian, areal padi sawah yang berisi padi yang terendam mencapai 2.802 hektare, dan yang mengalami puso 1.753 hektare.

Baca juga: Babinsa Lambaro Tunong Lembah Seulawah Bantu Petani Panen Jagung

Baca juga: Ribuan Hektare Padi di Aceh Utara Puso Terdampak Banjir, Petani Rugi Miliaran Rupiah

Sehingga kerugian petani mencapai Rp 10,5 miliar,” jelas Erwandi.

Untuk tanaman jagung yang terendam serta mengalami puso mencapai 50 hektare dengan taksiran kerugian petani sebesar Rp 925 juta.

Selanjutnya, tanaman tomat yang terendam dan mengalami puso 0,4 hektare dengan taksiran kerugian Rp 12 juta.

Lalu, tanaman cabai yang terendam mencapai 3.85 hektare dan yang mengalami puso mencapai satu hektare, sehingga warga rugi Rp 106 juta.

Berikutnya, tanaman terong luas areal yang terendam dan mengalami puso mencapai 0,6 hektare.

Artinya, mereka mengalami kerugian Rp 19.800.000.

Lalu, tanaman bawang merah luas areal yang terendam dan mengalami puso 1 hektare dengan taksiran kerugian 105 juta.

“Terakhir, adalah tanaman kedelai dengan luas areal yang terendam dan mengalami puso 5 hektare dengan taksiran kerugian Rp 37 juta,” pungkas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara, Erwandi.

Banjir yang terjadi awal tahun tersebut merendam 18 dari 27 kecamatan di Aceh Utara.

Dari jumlah itu, enam kecamatan termasuk kawasan terparah terendam banjir.

Masing-masing Matangkuli, Pirak Timu, Lhoksukon, Tanah Luas, Langkahan.

Baca juga: Pupuk Subsidi Jatah Petani di Pidie tidak Cukup, Pemerintah Bantu Pupuk Organik untuk 12.000 Hektare

Selain karena ketinggian air yang mencapai 2 meter di kecamatan tersebut, juga banyak sarana umum rusak parah.

Banjir kali ini bukan hanya menelan harta benda masyarakat dan pemerintah, tapi juga dua warga Aceh Utara dilaporkan meninggal selama banjir tersebut.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara, Erwandi MSi kepada Serambi, kemarin, menyebutkan, setelah kejadian banjir tersebut pihaknya sudah menyalurkan bantuan benih padi 500 kilogram jenis Inpari 32 kepada petani di Kecamatan Baktiya Barat, dan Syamtalira Aron.

Selain itu, juga benih cabai, tomat, terong dan pupuk ke petani di Kecamatan Tanah Pasir.

“Bantuan tersebut bersumber dari kita, dan disalurkan ke kawasan Baktiya Barat karena paling parah dampaknya, dan Syamtalira Aron,” ujar Erwandi.

Selain itu, tegas Kadis Pertanian dan Pangan Aceh Utara, bantuan benih tersebut diberikan hanya kepada petani yang benar-benar miskin, sehingga mereka nantinya bisa menggarap sawahnya kembali. (jaf)

Baca juga: VIDEO Ratusan Petani di Tangse Minta Pengerasan Akses Jalan Utama yang Rusak Sejak 12 Tahun Lalu

Baca juga: Krueng Pirak Meluap, Sejumlah Desa di Matangkuli Aceh Utara Terendam Banjir Lagi, Begini Kondisinya 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved