Berita Banda Aceh

Stunting Berpengaruh Terhadap Masa Depan Anak, Ini Langkah-langkah yang Penting untuk Dilakukan

Kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan bagi anak stunting akan berdampak bagi masa depannya, bahkan saat anak masih berusia balita.

Penulis: Misran Asri | Editor: Ibrahim Aji
SERAMBI FM
Dokter Natassya Phebe dari UNICEF Aceh, Kabid Kesmas Dinkes Aceh, dr Sulasmi MHSM dan Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh, dr Aripin Ahmad SSiT MKes, menjadi narasumber Talkshow bersama UNICEF Aceh dan Yayasan Darah Untuk Aceh, dengan tema "Komunikasi Perubahan Perilaku untuk Cegah dampak buruk Stunting", di Radio Serambi FM 90.2, Senin (24/1/2022). Talkshow dipandu host Syita Ota. 

Caranya dengan perbaikan gizi, pola makan, dan kesehatan serta faktor lain yang terkait.

Sehingga bisa mengejar ketertinggalan tinggi badan seorang anak dan bisa saja di usia tertentu dia sudah tidak stunting lagi, pungkas dr Aripin.

Sementara itu dr Sulasmi, menerangkan, salah satu penyebab seorang anak itu alami stunting, besar kaitannya dengan asupan gizi yang kurang dalam jangka waktu lama.

Lalu, tidak tersedianya pangan atau pangannya ada, tapi tidak masuk ke mulut bayi.

Lingkungan yang tidak baik juga menjadi penyebab stunting, misalnya senitasi yang kurang bersih serta hal lainnya menyumbang terjadinya stunting.

"Memang kebanyakan anak yang stunting ada hubungannya dengan faktor ekonomi, tetapi tidak semua," sebutnya.

Baca juga: Persiraja Banda Aceh VS Persela Lamongan, Rabu Pukul 15.15 WIB, Laskar Rencong Tanpa Jabar Sharza

Baca juga: IMF Tidak Harapkan Lagi Stimulus Ekonomi, Omicron Bakal Membuat Perekonomian AS dan China Memburuk

Intinya, lanjut dr Sulasmi, hal yang harus diperhatikan mulai dari pola asuh, dari pemberian makan pada bayi dan balita yang berkualitas.

Lalu, pemenuhan nutrisi terutama pada 1.000 hari pertama kelahiran (HPK) serta membiasakan hidup bersih dan sehat serta mengakses sanitasi dan air bersih, cuci tangan dengan sabun dan jangan buang air besar sembarangan.

Hal lainnya imunasi jangan lupa, tutup dr Sulasmi.

Kemudian Nutrilion Officer Unicef Aceh, dr Natassya Phebe menyebutkan 1.000 HPK, 80 persen perkembangan dan pertumbuhan seorang anak sangat ditentukan saat itu.

"Kalau memang ingin memberikan asupan gizi terbaik di 1.000 Hari Pertama Kehidupan atau golden periode itu waktu yang paling tepat," sebutnya.

Menurut dr Tasya, dampak seorang anak yang stunting cukup mempengaruhi dirinya saat ini dan masa depannya.

"Untuk masa kecilnya mungkin sering sakit, perkembangan metorik yang terlambat, sehingga banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tuanya.”

Baca juga: Mendagri Ungkap Penyebab Utama Masih Terjadinya Kasus Korupsi

Baca juga: Arab Saudi Umumkan 4.451 Kasus Baru Virus Corona dan Dua Kematian

“Kemudian di masa depannya akan mempengaruhi tinggi badan yang kurang tidak optimal, sehingga kalau cita-citanya ingin masuk sebuah profesi, misalnya Polisi, maka tinggi badannya akan menjadi kendala.”

“Belum lagi muncul permasalah obesitas meningkat, terganggukesehatan reproduksi serta kapasitas belajar yang kurang optimal," terang dr Tasya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved