Berita Aceh Utara
Keluarga Tolak Autopsi Jenazah yang Ditemukan Mengapung di Sungai, Ini Alasannya
“Setelah mayat tersebut ditemukan kemudian dilakukan pemeriksaan mayat oleh Tim Inafis Polres Aceh Utara,” ujar Kapolres
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nur Nihayati
“Setelah mayat tersebut ditemukan kemudian dilakukan pemeriksaan mayat oleh Tim Inafis Polres Aceh Utara,” ujar Kapolres
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Pihak keluarga tak bersedia jenazah Abdullah (55) warga Desa Ulee Matang Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara diautopsi pihak kepolisian setelah ditemukan mengapung di alur sungai, Sabtu (5/2/2022) pagi.
Autopsi adalah prosedur untuk mencari tahu tentang sebab, cara, kapan, dan bagaimana seseorang meninggal.
Diberitakan sebelumnya,Sesosok mayat tanpa identitas ditemukan mengapung dalam alur sungai tambak kawasan Desa Teupin Kuyun, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara pada Sabtu (5/2/2022) sekira pukul 09.00 WIB. Belakangan diketahui mayat pria tersebut bernama Abdullah.
“Setelah mayat tersebut ditemukan kemudian dilakukan pemeriksaan mayat oleh Tim Inafis Polres Aceh Utara,” ujar Kapolres Aceh Utara AKBP Riza Faisal melalui Kapolsek Seunuddon AKP Nurmansyah kepada Serambinews.com, Sabtu (5/2/2022).
Baca juga: Harga Tomat Melonjak Naik di Aceh Selatan, Harga Cabe dan Bawang Merah Juga Naik
Baca juga: Bentrok Antar-kampung Pecah di Aceh Tamiang, Empat Orang Terluka
Disebutkan, hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi dan juga medis tidak ditemukan bekas luka pada tubuh korban.
Keterangan dari istri korban Nilawati(50), menyampaikan, suaminya pada Jumat (4/2/2022) sekira pukul 20.00 WIB, korban meminta pamit untuk mencari kepiting di area tambak ikan Desa Teupin Kuyun Kecamatan Seunuddon dengan membawa satu buah senter.
Namun, korban tidak juga kunjung pulang ke rumah, lalu pada Sabtu (5/2/2022) pagi, Nilawati mendapat informasi ada temuan mayat dan setelah memastikan ternyata suaminya.
“Pihak keluarga menolak untuk dilakukan proses Outopsi terhadap korban dengan meminta agar korban langsung dibawa pulang rumah untuk dilaksanakan fardhu kifayah," ujar Kapolsek Seunuddon.
Ditambahkan, keterangan Nilawati, selama ini korban sering mengalami pitam serta ada riwayat darah tinggi. “Karena itu pihak keluarga tak bersedia mayat tersebut divisum,” pungkas Kapolsek Seunuddon.(*)
Baca juga: Ruben Onsu Ingin Anaknya Jadi Dokter dan Berencana Bangun Rumah Sakit Sendiri