Internasional
Pemberontak Tigrayan Sudan Bunuh Warga Sipil Ethiopia, Ratusan Ribu Orang Melarikan Diri
emberontak Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) Sudan membunuh ratusan warga sipil dan menjarah harta mereka.
SERAMBINEWS.COM ADDIS ABABA - Pemberontak Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) Sudan membunuh ratusan warga sipil dan menjarah harta mereka.
Pemerintah wilayah Afar, Ethiopia mengatakan lebih dari 300.000 orang telah mengungsi akibat perang sejak Desember 2021.
Pemerintah Afar menuduh pemberontak Tigrayan terus membunuh warga sipil.
PBB mengatakan pertempuran di Afar menghalangi pengiriman makanan ke wilayah tetangga Tigray, seperti dilansir Reuters, Selasa (8/2/2022).
Di mana beberapa ratus ribu orang hidup dalam kondisi kelaparan.
"Orang-orang melarikan diri karena ketakutan ke segala arah," kata seorang pekerja bantuan di Afar.
Perang meletus di Tigray sejak November 2020, antara pemerintah Ethiopia dan sekutunya, pasukan Afar untuk melawan TPLF yang menguasai wilayah tersebut.
Baca juga: 108 Warga Tewas dalam Serangan Udara di Wilayah Tigray Utara, Pasukan Ethiopia Bombardir Tigray
Konflik di Ethiopia utara telah menewaskan ribuan warga sipil dan jutaan orang mengungsi di tiga wilayah di Ethiopia dan negara tetangga Sudan.
Pemerintah Afar mengatakan TPLF telah menginvasi wilayah itu sejak Desember 2021.
"TPLF membantai orang-orang yang tidak bersalah, menjarah dan menghancurkan berbagai institusi," kata pernyataan itu.
Sehingga, membuat lebih dari 300.000 orang tak bersalah mengungsi dibawah tembakan artileri berat.
Juru bicara TPLF Getachew Reda tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.
Juru bicara pemerintah daerah Afar, Ahmed Koloyta tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Pernyataan Afar mengatakan pasukan Tigrayan maju menuju pos pemeriksaan di Serdo, jalan raya yang menghubungkan Ethiopia yang terkurung daratan ke Djibouti, pelabuhan utama kawasan itu.
Pertempuran berkecamuk di lima distrik dan di kota Abala, katanya.