Internasional
Wanita ISIS di Kamp Suriah Bentrok dengan Penjaga Penjara Wanita Kurdi, Satu Anak Merenggang Nyawa
Puluhan wanita yang ditahan di kamp militan ISIS di timurlaut Suriah mencoba menculik penjaga penjara wanita Kurdi.
SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Puluhan wanita yang ditahan di kamp militan ISIS di timurlaut Suriah mencoba menculik penjaga penjara wanita Kurdi.
Upaya itu menyebabkan penembakan yang menyebabkan satu anak tewas dan beberapa orang lainnya terluka.
Seorang pejabat Kurdi mengkonfirmasi ada upaya menculik penjaga wanita tetapi tidak segera mendapat kabar tentang korban.
Kamp al-Hol yang luas, tempat puluhan ribu wanita dan anak -anak, kebanyakan istri, janda dan anak-anak anggota ISIS ditahan.
Serangan di kamp itu terjadi beberapa hari setelah pemimpin tertinggi ISIS, Abu Ibrahim al-Hashemi , tewas dalam serangan AS.
Qurayshi ditembak mati di rumah persembunyiannya di baratlaut Suriah.
Kamp itu telah menyaksikan lusinan kejahatan selama setahun terakhir.
Baca juga: Anggota ISIS Kurang Mengenal Pemimpin Barunya
Insiden itu juga terjadi dua minggu setelah militan ISIS menyerang sebuah penjara di kota Hassakeh, Suriah timur laut, tempat sekitar 3.000 gerilyawan dan remaja ditahan.
Serangan di penjara menyebabkan 10 hari pertempuran antara pejuang yang didukung AS dan militan ISIS yang menewaskan hampir 500 orang.
Pejuang Kurdi yang didukung AS akhirnya berhasil mengendalikan situasi.
Presiden Joe Biden mengatakan al-Qurayshi bertanggung jawab atas serangan penjara Suriah.
Kelompok Pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan wanita di kamp al-Hol mencoba menculik penjaga.
Sehingga, terjadi penembakan di mana seorang anak berusia 10 tahun tewas dan enam wanita serta anak-anak terluka.
Dikatakan, penembakan itu menyebabkan kebakaran dan para wanita tidak dapat menculik para penjaga.
Shixmus Ehmed, Kepala Departemen Administrasi pengungsi Kurdi mengkonfirmasi kepada The Associated Press (AP) pada Selasa (8/2/2022).
Baca juga: Pasukan Keamanan Suriah Gerebek Rumah Wartawan, Gara-gara Kritik Presiden Bashar Al-Assad