HUT Ke 33 Serambi Indonesia
Serambi Indonesia, Korannya Orang Aceh
PADA 9 Februari 1989 atau 33 tahun lalu, bertempat di Banda Aceh berdirilah surat kabar bernama Serambi Indonesia.

Sebab, di tengah banyaknya berkembang berbagai media surat kabar lainnya, masyarakat Aceh sangat memerlukan media yang dapat menginformasikan berita yang sehat dan cenderung membaik sebagai pemandu dalam pengambilan keputusan.
Kedua, perkuat sumber daya manusia dengan manajemen yang baik, sebab dalam teori jurnalistik, makin bermutu jurnalisme dalam suatu masyarakat, maka makin bermutu pula informasi yang didapat publik.
Untuk itu, hendaknya terus merawat dan meningkatkan kualitas media dan faktor terpenting untuk mewujudkannya terletak pada wartawan, yaitu dalam keterampilan menulis dan menggali informasi melalui penyelenggaraan pelatihan internal dan eksternal.
Ketiga, di tengah berbagai perubahan yang terjadi yang meliputi aspek sosial, politik, ekonomi, dan perkembangan teknologi informasi, diharapkan surat kabar ini dapat terus berinovasi dan berkreasi dengan kontenkonten kreatif dan menarik.
Peran wartawan dan surat kabar sangat diperlukan, terutama untuk membantu publik dalam pemberitaan, termasuk dalam mengontrol kebijakan pemerintah.
Peran itulah yang diperkuat dengan menghasilkan karya dan konten jurnalistik yang berkualitas dan bagus, agar publik merasa lebih percaya kebutuhannya terhadap media begitu kuat.
Keempat, hal terpenting yang harus dijaga oleh para pengelola Serambi Indonesia adalah kredibilitas dan prinsip-prinsip dasar maupun etika jurnalistik harus senantiasa dijunjung tinggi.
Baca juga: Serambi Indonesia Gelar Vaksinasi Dosis 3
Begitu pula independensi serta profesionalisme wartawan hendaknya terus dijaga agar hak-hak publik mendapat informasi yang akurat, mengandung kebenaran, serta berimbang, tetap terpenuhi.
Sebab, apabila semua itu dilakukan berkesinambungan, bisa diprediksikan Harian Serambi Indonesia ini akan hidup dalam usia yang lama, bahkan hingga 1.000 tahun lagi, bahkan abadi, di tengah gempuran media online dan munculnya mediamedia generasi baru.
Sebagai contoh, yaitu surat kabar yang diterbitkan di New York pada tahun 1851 bernama The New York Times, walaupun kemudian telah berganti nama sebagai The International New York Times, surat kabar ini masih eksis dan masih menjadi rujukan informasi penting bagi masyarakat internasional tentang berbagai situasi dan kondisi yang berkembang di dunia.
Mulai dari politik, ekonomi, dan sebagainya, serta dijual di lebih dari 160 negara dan wilayah.
Akhirnya, kepada Serambi Indonesia kami ucapkan selamat ulang tahun yang ke- 33.
Semoga media “awak Aceh” ini bisa terus bertahan dengan segala dinamika yang berkembang saat ini, dan terus dapat menjadi rujukan bagi orang Aceh dalam berbagai isu.
Termasuk dalam mengawal isu pembangunan Aceh.
Sebab, dukungan media sangatlah diperlukan untuk tetap menjaga keberlangsungan pembangunan Aceh.