Suplai BBM
Suplai Solar Subsidi Berkurang ke SPBU Sejak Minggu Keempat Januari sampai Minggu Kedua Februari
Akibat pengurangan suplai solar subsidi, antrean panjang mobil truk barang dan bus penumpang, yang menggunakan bahan bakar solar di sejumlah SPBU di B
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Suplai solar subsidi dari Depo Pertamina Krueng Raya ke SPBU di Banda Aceh dan Aceh Besar, sejak minggu keempat Januari 2022 sampai minggu kedua bulan Februari 2022 ini, menurut pengakuan petugas SPBU, mulai dikurangi.
Akibat pengurangan suplai solar subsidi, antrean panjang mobil truk barang dan bus penumpang, yang menggunakan bahan bakar solar di sejumlah SPBU di Banda Aceh dan Aceh Besar, kembali terjadi.
Andi, seorang sopir truk barang yang ditemui Serambi, di SPBU Luengbata, Selasa (15/2/2022) mengatakan, untuk mendapatkan solar subsidi (bio solar), di SPBU Luengbata, pagi hari pukul 08.00 WIB, truk barangnya harus sudah diparkirkan di SPBU untuk mengantre bisa beli minyak solar subsidi.
Mengantre berjam-jam di SPBU, untuk mendapatkan minyak solar subsidi, kata Andi, sudah menjadi kebiasaanya setiap minggu.
• Antisipasi Kelangkaan Solar Subsidi, Pemerintah Aceh akan Surati BPH Migas untuk Penambahan Kuota
Setelah mengantar barang bawaan dari Medan ke Banda Aceh, pada saat mau pulang ke Medan, pagi hari pukul 08.00 WIB, truk barangnya harus sudah berada di SPBU untuk ngantre beli solar subsidi.
Kalau nasib sedang mujur dan beruntung, menunggu satu atau dua jam di SPBU, bisa dapat solar subsidi sebanyak 200 liter, untuk bisa kembali ke Medan.
Tapi, jika nasib sedang tidak beruntung, sudah menunggu dan mengantre solar subsidi 3 – 4 jam, di SPBU, solar habis. Bersama truk ia kembali ke terminal barang, nginap satu hari lagi, untuk menunggu besok pagi, mengantre solar subsidi lagi, di lokasi yang sama.
Sejak minggu keempat Januari sampai minggu kedua Februari 2022 ini, untuk mendapatkan minyak solar subsidi seharga Rp 5.150/liter, kata Andi, sudah sangat sulit di sejumlah SPBU yang ada di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
Keluhan yang sama juga dilontarkan, Ridwan, sopir bus penumpang rute Banda Aceh Medan. Ia mengatakan, bus penumpangnya baru berani berangkat ke Medan dari Banda Aceh, setelah tangki bus penumpang mendapat pasokan solar subdidi di SPBU Luengbata sebanyak 200 liter.
• VIDEO Solar Subsidi Makin Langka di Nagan Raya, Puluhan Truk Rela Mengantre Panjang Menunggu Pasokan
Setelah bus mendapat pengisian solar subsidi sebanyak itu, baru bus dijadwalkan bisa berangkat ke Medan. Kalau tidak, mengantre solar subsidi kembali di SPBU Lhungbat besok paginya, di Kota Banda Aceh.
Kondisi yang sama juga, terjadi di Kota Medan, jadwal berangkat ke Banda Aceh, bisa dijalankan, setelah bus penumpangnya mendapat pasokan minyak solar subsidi di SPBU Medan.
Untuk saat ini, kata Iwan dan Ridwan, bus-bus penumpang besar dan truk barang interkuler, bisa beroperasi, kalau tangki minyak bus dan truknya penuh terisi minyak solar subsidi minimal 200 liter.
Mengisi minyak solar subsidi di SPBU, hanya diberikan 200 liter/unit bus dan truk barang.
“Lebih dari itu, kita minta, petugas pengisian bahan bakar minyak di SPBU, tidak memberikannya,”ujar Iwan dan Ridwan.