Berita Aceh Tamiang

Pemkab Tamiang Kembangkan UMKM Produk Lokal

Seiring terbangunnya jalan tol, sektor ini diyakini akan terus berkembang dan berperan menghapus Aceh dari status daerah termiskin di Sumatera

Editor: bakri
Dok Humas Pemkab Aceh Tamiang
Bupati Aceh Tamiang, Mursil (kiri) bersama Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe, Gunawan di sela-sela FGD yang dilangsungkan di Aula Setdakab Aceh Tamiang, Selasa (15/2/2022). 

KUALASIMPANG - Pemkab Aceh Tamiang terus mengembangkan UMKM produk lokal.

Seiring terbangunnya jalan tol, sektor ini diyakini akan terus berkembang dan berperan menghapus Aceh dari status daerah termiskin di Sumatera.

Optimisme ini diungkapkan Bupati Aceh Tamiang, Mursil melalui Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka rencana pembentukan klaster UMKM unggulan melalui pendekatan local economic development (LED) bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Gunawan, Selasa (15/2/2022).

Mursil secara gamblang sangat meyakini potensi lokal, baik bidang kerajinan tangan, perkebunan maupun pariwisata di daerahnya masih sangat kuat untuk dijadikan sumber pertumbuhan ekonomi.

“Potensi kita masih sangat besar, ini harus dioptimalkan.

Dan jalan tol Binjai-Langsa merupakan peluang besar untuk meningkatkan perekonomian kita,” kata Mursil.

Efek domino jalan tol ini menurutnya akan menyentuh sektor pariwisata dan transaksi hasil perkebunan yang menjadi sektor andalam perekonomian Aceh Tamiang.

Kehadiran jalan tol akan memangkan jarak Medan- Tamiang, sehingga peluang untuk mendatangkan wisatawan dari Sumatera Utara akan terbuka lebar.

Baca juga: Nurmiati AR Ikuti Ladies Program di Bogor, Promosi Produk Lokal Banda Aceh

Baca juga: Tingkatkan Perekonomian Masyarakat, Aceh Tamiang Kembangkan UMKM Produk Lokal

“Kami berharap dukungan semua pihak dalam mengembangkan sektor pariwisata Aceh Tamiang.

Ini akan sangat menarik karena potensi menarik minat wisatawan dari Medan sangat terbuka lebar,” kata Mursil.

Di sisi lain, kehadiran jalan tol ini juga akan sangat bagus terhadap harga komoditas sawit, karet dan komoditas perkebunan lainnya yang selama ini dijual ke Sumatera Utara.

Beban produksi yang selama ini tinggi akan terpangkas dengan sendirinya buntut dari jalan tol.

Pengusaha Aceh sekaligus pemilik D'Energy Cafe, Nahrawi Noerdin dan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri melihat produk lokal milik SMK di Aceh saat pelaksaan bazar Produk SMK/SMA Banda Aceh dan Aceh Besar, di halaman Kantor Cabang Dinas Pendidikan, Jumat (20/8/2021). D'Energy Cafe menampung semua produk SMK Pembangunan Pertanian Saree, sebagai wujud dukungan pengembangan produk lokal.
Pengusaha Aceh sekaligus pemilik D'Energy Cafe, Nahrawi Noerdin dan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri melihat produk lokal milik SMK di Aceh saat pelaksaan bazar Produk SMK/SMA Banda Aceh dan Aceh Besar, di halaman Kantor Cabang Dinas Pendidikan, Jumat (20/8/2021). D'Energy Cafe menampung semua produk SMK Pembangunan Pertanian Saree, sebagai wujud dukungan pengembangan produk lokal. (FOR SERAMBINEWS.COM)

“Muaranya perekonomian Tamiang akan semakin menggeliat, ini akan membantu kita ke luar dari status daerah termiskin di Sumatera,” ujarnya.

Aceh Tamiang sendiri, kata dia, dalam beberapa tahun terakhir sudah berupaya meningkatkan perekonomian melalui program ekonomi berbasis kearifan lokal.

Dia mencontohkan layanan jasa pengiriman barang dan dokumen Wak Delivery (WakDe) yang sudah berhasil membuka lapangan kerja.

“Ini binaan TP PKK kita, bisa dibilang ini yang pertama di Aceh,” lanjut Mursil.

Selain itu, Mursil juga mengungkap pihaknya telah berani menggagas budidaya beras organik yang saat ini penjualannya sudah mencapai Medan serta kain tenun songket khas daerah.

Baca juga: Produk UMKM Aceh Raih Penghargaan dari Presiden, Saatnya Kita Gunakan Produk Lokal

Baca juga: Dukung Pengembangan Produk Lokal, Nahrawi Noerdin Owner DEnergy Tampung Semua Produk SMK di Aceh

“Untuk pembangunan fisik juga telah kita siapkan, jadi melalui ZIS kita membantu membangun rumah layak huni bagi masyarakat yang kurang mampu,” ujarnya.

Apresiasi Pemkab

Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe, Gunawan mengakui status daerah termiskin di Sumatera menjadi tantangan tersendiri bagi semua pihak.

Dia pun sangat mengapresiasi langkah Pemkab Aceh Tamiang yang mulai fokus mengembangkan UMKM.

Secara khusus Gunawan tertarik dengan pengembangan tenun songket karena merupakan salah satu produk yang memiliki potensi besar.

“Tenun songket sudah memiliki ciri khas tersendiri bagi penggemarnya sehingga memiliki nilai jual yang baik dan juga target pasar yang sudah terbentuk,” kata Gunawan.

Berbicara mengenai Covid-19, dirinya mengatakan pandemi telah mengajarkan aktivitas dan penyesuaian baru seperti berkembangnya digitalisasi di masyarakat, contohnya seperti WakDe.

"Tentunya digitalisasi ini sangat membantu dan memudahkan, seperti saat ini adanya "QRIS" tentunya memberikan keuntungan kepada masyarakat dan bagi Pemda dapat lebih cepat pelayanan kepada masyarakat,"kata Gunawan. (mad)

Baca juga: Pemkab Gagas Strategi Peningkatan Produk Lokal UMKM di Nagan Raya

Baca juga: Dinas Perdagangan dan Perindustrian Aceh Hadirkan Pojok Kreatif di Cafe, Promosikan Produk Lokal

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved