Pilpres 2024
Kompak Main Adu Penalti, Kedekatan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Dikaitkan dengan Pilpres 2024
Momen kebersamaan Anies dan Ridwan Kamil diposting di Instagram keduanya. Banyak pihak mengaitkan kedekatan keduanya dengan ajang Pemilihan Presiden..
"Ini mengkomunikasikan bahwa dalam persaingan ada persahabatan yang tetap terjalin."
"Jadi ini sebuah contoh komunikasi politik yang apik dan tinggi nilainya," tutur Hendri.
Selain itu, keakraban mereka itu juga disebut sebagai kesiapan mereka dalam mensukseskan program pemerintah pusat.
Mengingat keduanya merupakan sama-sama pemimpin daerah.
Sehingga bukan hanya soal politik, kebersamaan mereka juga menunjukan semangat yang sama dalam pembangunan daerah.
"Artinya Jawa Barat dan Jakarta siap membahu bersama mensukseskan program pemerintah pusat," kata Hendri.
Sementara itu, komentar soal momen adu penalti Anies dan Ridwan Kamil juga datang dari Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.
Adi menilai kebersamaan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil saat berada di Jakarta International Stadium (JIS) sebagai upaya untuk tetap jadi pusat atensi soal Pilpres 2024.
"Itu komunikasi politik mereka, jadi kebersamaan mereka saja sudah menjadi buah bibir yang selalu dikait-kaitkan dengan kemungkinan duet, maju bersama di Pilpres 2024," kata Adi, Kamis (17/2/2022) sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Meski begitu, Adi melihat ada problem dari dua tokoh tersebut, yakni partai politik yang tampak wait and see untuk mengusung keduanya.
"Politik kan bergerak dinamis, kemungkinan-kemungkinan apa pun bisa terjadi."
"Misalnya, Anies saat ini jadi pusat pemberitaan di mana-mana, tapi siapa yang bisa menjamin setelah enggak jadi gubernur dia kan tidak bisa berbuat apa-apa."
"Begitu pun dengan Ridwan Kamil yang tahun depan juga sudah berakhir," katanya.
Akademisi UIN Jakarta itu menyebut adalah satu faktornya karena baik Anies dan Ridwan Kamil elektabilitasnya masih berada di bawah 20 persen.
"Bagi parpol, elektabilitas Anies dan Ridwan Kamil yang masih di bawah 20 persen dan 10 persen tentu sama saja dengan ketua umum mereka yang baru 1-2 persen," katanya.