Berita Aceh Timur

Minyak Goreng Puluhan Drum Ditemukan di SPBU, BI: Empat Pekan Tak Ada Pasokan ke Pasar

Anggota DPRK Aceh Timur, M Yahya YS, menemukan puluhan drum diduga berisi minyak goreng (migor) curah pada salah satu SPBU

Editor: bakri
(HO)
Gudang produsen minyak goreng di Deliserdang yang ditemukan menumpuk 1,1 juta kilogram minyak goreng yang siap dipasarkan. Satgas Pangan Provinsi Sumatera Utara menemukan tumpukan minyak goreng sebanyak 1,1 juta kilogram di dalam gudang yang merupakan milik dari satu produsen di daerah Deliserdang pada Jumat (18/2/2022). 

IDI - Anggota DPRK Aceh Timur, M Yahya YS, menemukan puluhan drum diduga berisi minyak goreng (migor) curah pada salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kecamatan Madat, kabupaten tersebut.

M Yahya di Aceh Timur, Rabu (23/2/2022), mengatakan penemuan minyak goreng tersebut berawal dari informasi masyarakat.

Dari informasi tersebut, menurut Yahya, dirinya langsung mendatangi SPBU) tersebut.

"Setelah menerima informasi itu, saya langsung ke lokasi untuk mengecek.

Ternyata benar ada 54 drum berisi minyak goreng," sebut Yahya.

Selain minyak goreng, lanjut M Yahya, dirinya juga menemukan belasan sak pupuk bersubsidi jenis phonska dan urea di tempat tersebut.

Pupuk bersubsidi itu, katanya, diduga berasal dari Aceh Utara.

"Penemuan ini sudah saya laporkan ke Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Aceh Timur untuk ditindaklanjuti," ungkapnya.

Salah seorang kepala bidang (kabid) di Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Aceh Timur, Zulkifli, mengatakan, dirinya menerima laporan penemuan minyak goreng tersebut dari Anggota DPRK Aceh Timur pada salah satu SPBU.

"Benar, ada temuan puluhan drum berisi minyak goreng.

Baca juga: Persediaan Minyak Goreng di Meulaboh Masih Terbatas, Dinas Lakukan Pemantauan

Baca juga: Ngejar Tanggal Cantik, Duda dan Janda Menikah, Minyak Goreng 1 Liter Jadi Mas Kawin

Hasil klarifikasi kami, mereka berdalih bukan penimbunan, tapi hanya ditumpuk sebelum didistribusikan ke pedagang," jelas Zulkifli.

4 Pekan tak ada pasokan

Sementara itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Aceh meninjau pasokan minyak goreng di beberapa pasar yang ada di Banda Aceh dan sekitarnya.

Peninjauan itu dilakukan setelah terjadi kelangkaan minyak goreng dalam beberapa pekan terakhir.

Kepala Perwakilan BI Aceh, Achris Sarwani, Rabu (23/2/2022) menyampaikan, berdasarkan hasil survei mingguan yang dilakukan oleh Bank Indonesia, sudah empat pekan tidak ada pasokan minyak goreng masuk ke pasar.

Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Sumut dan Pemrov Sumut menyidak tiga gudang minyak goreng di wilayah Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (18/2/2022). Satgas menemukan ribuan minyak goreng kemasan diduga ditimbun.
Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Sumut dan Pemrov Sumut menyidak tiga gudang minyak goreng di wilayah Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (18/2/2022). Satgas menemukan ribuan minyak goreng kemasan diduga ditimbun. (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

Survei mingguan tersebut, menurutnya, dilakukan pada beberapa pedagang grosir di Pasar Lambaro, Pasar Atjeh, dan Pasar Peunayong.

Berdasarkan hasil tinjauan langsung di Pasar Lambaro, sebut Achris, kelangkaan minyak goreng sudah terjadi sekitar satu bulan dan pedagang hingga kini belum menerima pasokan dari distributor utama.

Kendala pasokan juga dialami oleh pedagang grosir di Pasar Atjeh, di mana mereka menyatakan bahwa terjadi penarikan pasokan minyak goreng yang sudah di-drop setelah subsidi minyak goreng.

Penarikan yang dilakukan oleh distributor tersebut diperkirakan untuk memastikan adanya minyak goreng subsidi terlebih dulu sehingga bisa dijual dengan harga yang telah ditentukan.

Baca juga: BI Aceh: Empat Pekan Tak Ada Pasokan Minyak Goreng di Pasar

Sedangkan pada waktu yang sama, tambah Achris, beberapa pedagang eceran di Pasar Peunayong menyatakan bahwa mereka baru saja menerima minyak goreng bersubsidi dari distributor utama.

Minyak goreng bersubsidi tersebut hanya satu merk yaitu minyak goreng premium dengan jumlah terbatas dan dijual dengan harga Rp16.000 per kilogram (Kg).

Kendati stok terbatas, pedagang pada level eceran belum membatasi jumlah pembelian minyak goreng kepada pembeli yang mana bisa meningkatkan risiko panic buying jika pasokan minyak goreng masih terbatas.

Setelah meninjau langsung ketersedian pasokan minyak goreng, Achris Sarwani menyatakan bahwa dengan mulai masuknya kembali pasokan minyak goreng bersubsidi--walaupun masih langsung melalui pedagang eceran dengan jumlah dan merk yang terbatas--diharapkan masyarakat tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga yang terjangkau.

“Terlebih, berdasarkan pengamatan kami saat meninjau, pasokan minyak goreng curah juga sudah mulai masuk ke toko-toko grosir,” kata Achris Sarwani dalam keterangan tertulis yang diterima Serambi, kemarin.

Polda Diminta Tindak Tegas Penimbun

Ketua Komisi II DPRA, Irpannusir, meminta Satgas Pangan Polda Aceh menindak tegas temuan puluhan drum berisi minyak goreng curah oleh anggota DPRK Aceh Timur, M Yahya YS, pada salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan Kecamatan Madat, kabupaten setempat.

"Kita minta Satgas Pangan Polda Aceh untuk menindak tegas pengusaha yang kedapatan menimbun minyak goreng tersebut," kata Irpannusir di Banda Aceh, Rabu (23/2/2022).

Menurut Irpannusir, penemuan minyak goreng itu menjadi salah satu kekhawatiran pihaknya.

Baca juga: Kelangkaan Minyak Goreng jangan Ditangani Seperti Pemadam Kebakaran, Harus dari Hulu sampai Hilir

Sebab, ada oknum pengusaha yang mencari kesempatan dalam kesempitan.

Rapat Komisi II DPRA dengan SKPA dan Dirreskrimsus Polda Aceh hari ini (kemarin-red) juga membahas langkah antisipasi agar tak terjadinya penimbunan minyak goreng.

"Kita juga minta barang bukti yang ditemukan jangan disita, tapi di distribusikan.

Pengusahanya saja yang diproses serta diberi teguran," ujar politikus PAN tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Irpannusir meminta pengusaha minyak goreng untuk selalu menjual minyak tersebut dengan harga normal sesuai yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Ratusan warga di kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) berbondong-bondong mendatangi swalayan, Rabu (16/2/2022) malam.
Ratusan warga di kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) berbondong-bondong mendatangi swalayan, Rabu (16/2/2022) malam. (SERAMBINEWS/RAHMAT SAPUTRA)

"Kita imbau pengusaha tetap mengikuti instruksi harga yang sudah ditetapkan pemerintah," katanya.

Lebih kanjut, Irpannusir menyatakan, penanganan kelangkaan minyak goreng kemasan dan curah yang terjadi selama ini di Aceh harus dimulai dari hulu sampai hilir atau mulai dari produsen, distributor utama, subdistributor, dan pengecer, serta stok dan harga yang wajar.

" Kalau di Aceh belum ada distributor utama, Disperindag Aceh bersma Kemendag terus melakukan komunikasi yang intensif dengan subdistributor agar dapat meningkatkan distribusi minyak goreng kemasan dan curah, dari pabrik minyak goreng yang ada di Sumatera Utara ke Aceh," jelas Irpannusir dalam rapat lanjutan pembahasan kelangkaan minyak goreng di Aceh, antara Direktur Pengamanan Perdagangan Kemendag, Natan Bambuno, dengan sub distributor minyak goreng di Banda Aceh dan Aceh Besar, dan pengusaha pasar swalayan lokal/Aprindo Aceh, di Aula Disperindag Aceh, Rabu (23/2/2022).

Irpannusir mengingatkan, kepada Disperindag Aceh dan Direktur Pengamanan Perdagangan Kemendag, yang hadir dalam rapat ini, penanganan kelangkaan minyak goreng kemasan dan curah di Aceh ini, hendaknya jangan dilakukan seperti penanganan kebakaran, sebuah toko atau rumah oleh mobil pemadam kebakaran.

Penanganan rame-ramenya, sesaat, habis itu, sengap kembali.

Baca juga: Minyak Goreng di Pasaran Aceh Selatan Masih Langka

Sementara minyak gorengnya, setiap hari dibutuhkan masyarakat.

Disperindag Aceh bersama Direktur Pengamanan Perdagangan Kemendag yang hadir dalam rapat itu sudah mendengar keluhan pengusaha swalayan lokal yang sudah sebulan belum mendapat pasokan minyak goreng kemasan subsidi satu harga dari distributor utama yang ditunjuk oleh Kemendag.

Pabrik dan distributor utama minyak gopreng yang ada di Sumatera Utara hanya mensuplai minyak goreng satu harga untuk Suzuya, Indomaret, dan lain-lain yang punya kantor di Medan dan Jakarta.

Sementara swalayan lokal, saat ini banyak yang tidak lagi menjual minyak goreng kemasan harga tebus di subdistributor lokal dan Medan Rp 16.000/liter/bungkus.

Direktur Pengamanan Perdagngan Kemendag, Natan Kambuno, yang didampingi Kadisperindag Aceh, Mohd Tanwir, mengatakan, untuk memantau kelangkaan minyak goreng curah dan kemasan di Aceh akibat penetapan minyak goreng subsidi satu harga oleh Kemendag, pihaknya menurunkan tiga tim ke Aceh.

Satu tim dikirim untuk memantau kelangkaan minyak goreng di Banda Aceh dan Aceh Besar, satu tim ke wilayah barat selatan Aceh, dan satu tim lainnya ke wilayah pantai timur utara dan tengah Aceh.

Hasil pemantauan dilaporkan ke Kemendag, Muhammad Luthfi, untuk dicarikan solusi.

Untuk membantu pasokan minyak goreng kemasan di Aceh, Kemendag sudah menetapkan beberapa produsen minyak goreng di Medan untuk memasok 20 persen produksinya ke Aceh.

Sehingga di daerah ini harga minyak goreng kemasan dan curah terkendali serta minya tidak langka.

Ada beberapa daerah, sebut Natan Kambuno, yang distribusi minyak goreng kemasannya sudah lancar kembali dan harga jual sesuai dengan yang ditetapan pemertintah.

Misalnya Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Tengah, dan sekitarnya, minyak goreng kemasan premium seperti minyak goreng Sanco dan Bimoli dijual Rp 14.000/liter/bungkus dan minyak goreng kemasan sedernaha dijual Rp 13.500/liter/bungkus.

Baca juga: Minyak Goreng Curah Kembali Beredar di Pasar Blangpidie Abdya, Segini Harganya 

Sementara minyak goreng curah yang harganya ditetapkan Rp 11.500/liter/orang, sambung Natan Kambuno, pihaknya belum menemukandi Banda Aceh dan Aceh Besar yang dijual dengan ukuran liter, melainkan dengan satuan kilogram.

Makanya, harga minyak goreng curah saat ini harganya Rp 13.000-Rp 14.000/Kg.

Kadisperindag Aceh, Mohd Tanwir, mengatakan, di samping menunggu ada pengusaha di Aceh yang mau menjadi distributor utama minyak goreng kemasan dan curah di Aceh, pihaknya terus meningkatkan komunikasi dengan subdistributor minyak goreng kemasan dan curah dari berbagai merek yang ada di Sumatera Utara.

Tujuannya, untuk meningkatkan pasokan minyak goreng kemasan ke Aceh dan stoknya tersedia dengan cukup di pedagang pengecer. (ant/una/her)

Baca juga: Harga Minyak Goreng Curah Mulai Turun

Baca juga: Kayak Coblos Pemilu Aja, Warga Beli Minyak Goreng Wajib Celupkan Jari ke Tinta

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved