Berita Langsa

HMI Langsa Desak Presiden Jokowi Copot Yaqut Cholil, Buntut Bandingkan Azan dengan Gonggongan Anjing

Hal itu menyikapi pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yang membandingkan gema azan dengan gonggongan anjing, sebagaimana dalam video wawanca

Penulis: Zubir | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Ketua HMI Cabang Langsa, Amiruddin 

Hal itu menyikapi pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yang membandingkan gema azan dengan gonggongan anjing, sebagaimana dalam video wawancara dengan Menag yang sedang viral ini. 

Laporan Zubir | Langsa 

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Ketua HMI Cabang Langsa, Amiruddin, meminta Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), segera mencopot Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, yang telah membuat kegaduhan umat Islam. 

"Pernyataan Yaqut menyayat hati umat Islam, telah membuat kegaduhan di republik ini. Maka sudah sepatutnya Presiden mencopot beliau," ujar Amiruddin kepada Serambinews.com, Kamis (24/2/2022).

Hal itu menyikapi pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yang membandingkan gema azan dengan gonggongan anjing, sebagaimana dalam video wawancara dengan Menag yang sedang viral ini. 

Menurut Amiruddin, Menteri Agama seharusnya menjadi patron keharmonisan umat beragama di Indonesia, bukan malah menciptakan kegaduhan.  

Amiruddin menyebutkan sesuai catatannya, sejak sebagai Menteri Agama, 24 Desember 2021, hingga kini, Yaqut tidak mampu menjadi penyeimbang antar umat beragama. 

Baca juga: VIDEO - Bandingkan Suara Azan dengan Gonggongan Anjing, Menteri Agama Dilaporkan Roy Suryo Ke Polisi

Baca juga: MPU Aceh Selatan Sesalkan Pernyataan Menteri Agama yang Bandingkan Azan dengan Suara Anjing

Baca juga: Menteri Agama Terbitkan Edaran Pedoman Penggunaan Toa Pengeras Suara di Masjid & Musala, Ini Isinya

Terlebih lagi, saat mengeluarkan kebijakan yang dituangkan dalam Surat Edaran Nomor 05 tahun 2022, Menteri Agama kerap melontarkan pernyataan yang menyinggung yang berdampak perpecahan. 

Amiruddin menegaskan kepada Presiden Joko Widodo yang menginginkan Indonesia ini damai dan maju untuk mengganti Yaqut. 

Jangan sampai ada lagi kegaduhan di negeri ini terkait penistaan agama, apalagi yang mengatakan ini juga beragama Islam.

"Hal tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan konflik sesama agama," tegas Amiruddin. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved