Salam
Sikap Menag Mestinya tidak Kisruhkan Umat
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dalam beberapa hari terakhir dinilai oleh para ulama dan umara Aceh sudah melakukan dua hal
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dalam beberapa hari terakhir dinilai oleh para ulama dan umara Aceh sudah melakukan dua hal yang mengakibatkan perasaan umat Islam terusik.
Pertama, Menag mengeluarkan surat edarannya yang membatasi penggunaan pengeras suara di masjid-masjid dan meunasah-meunasah, termasuk pada bulan Ramadhan.
Kedua, ketika menjelaskan mengenai penerbitan edaran itu, Menag sempat membandingkan atau menganalogikan azan dengan gonggongan anjing.
Meskipun Yaqut sudah mengklarifikasi pernyataannnya, namun sebagian umat Islam mengaku sudah telanjur tersakiti oleh ucapan sang Menag.
Apalagi, sejak menjabat Menag dalam dua tahun terakhir, Yaqut sudah beberapa kali membuat pernyataan dan keputusan yang kemudian menimbulkan kontroversial di tengah masyarakat.
Oleh karena itulah, dalam kontroversi soal pengeras suara dan azan, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh mendesak Menag segera meminta maaf kepada umat Islam.
"Harapan kami Menag untuk meminta maaf atas statemennya itu karena telah menimbulkan kekisruhan di dalam masyarakat," kata Ketua MPU Aceh Tgk H Faisal Ali.
Tgk Faisal menyatakan, permintaan maaf tidak membuat Menag hina, tetapi akan berdampak baik bagi Menag Yaqut sendiri maupun bagi kemaslahatan bersama.

"Menag telah mengeluarkan pernyataan silap sehingga telah terganggu ketentraman masyarakat, maka sangat wajar meminta maaf," tambah Tgk Faisal.
Bukan hanya ulama, kalangan umara juga mengaku sangat terusik oleh surat edaran Menag serta pernyataan yang terkait dengan “gonggongan anjing”.
Baca juga: GeMPAR Aceh Kecam Pernyataan Menteri Agama
Baca juga: BKPRMI Aceh Kecam Menteri Agama, Atas Pernyataannya Bandingkan Suara Azan dengan Gonggongan Anjing
Wakil Ketua DPRA Safaruddin SSos MSP menilai, Yaqut sebagai pejabat publik tidak pantas mengeluarkan statemen yang menyinggung perasaan umat beragama.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar juga menyesalkan dan mengecam pernyataan Menteri Agama.
"Ini pernyataan yang sangat menyakitkan perasaan umat Islam.
Apalagi itu disampaikan oleh seorang menteri yang seharusnya pengayom bagi semua agama.
Ini sangat tidak pantas," komentar Farid.