Berita Aceh Singkil
Hujan Guyur Wilayah Singkil, Banyak Nelayan Pilih Kembali dari Laut
Selain hujan, kabut juga menyelimuti wilayah lautan Aceh Singkil. Sehingga mengganggu jarak pandang nelayan ketika berada di laut
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Hujan dengan intensitas sedang mengguyur wilayah Aceh Singkil, Minggu (6/3/2022).
Hujan mulai turun sejak pukul 10.00 WIB. Sesekali reda, kemudian kembali turun.
Selain hujan, kabut juga menyelimuti wilayah lautan Aceh Singkil. Sehingga mengganggu jarak pandang nelayan ketika berada di laut.
Akibat cuaca tak mendukung, banyak nelayan memilih kembali dari laut.
"Hujan dan kabut susah juga tidak terlihat apa-apa kalau memaksa berada di laut," kata Andi nelayan yang memilih pulang dari laut karena cuaca tidak bersahabat.
Baca juga: Cabai Merah Tembus Rp 50 Ribu Per Kg, Petani Aceh Singkil Menangguk Untung
Menurutnya, saat hujan cuaca di laut lebih dingin. Sehingga tubuhnya tidak memungkinkan bertahan lama menahan dingin.
Sementara ombak di laut normal. Hal ini karena hujan tidak disertai angin kencang yang bisa memicu gelombang besar.
Hujan juga menyebabkan wisatawan yang hendak mancing ke muara Anak Laut Singkil Utara, tidak bisa pergi.
Lantaran lokasi mancing favorit pada akhir pekan tersebut belum dilengkapi pondok tempat berteduh.
Baca juga: Tetangga Curiga Tubuh Melati Gemuk, Gadis Ini Ternyata Dirudapaksa Ayah Kandung, Kini Hamil 8 Bulan
Harga ikan laut sejauh ini belum terpengaruh banyaknya nelayan libur melaut akibat cuaca tidak bersahabat.
Umpamanya ikan kue gerong (giant trevally) yang dalam bahasa lokal disebut ikan gabu harganya tetap dikisaran Rp 35 ribu per kilo.
Sedangkan ikan dengan kelas di bawahnya seperti ramong dan belato harganya Rp 25 ribu per kilo.(*)
Baca juga: Bentrok dengan Tentera Israel, 130 Warga Palestina Terluka