Konflik Rusia vs Ukraina

Siap-siap Harga Tepung Terigu Kian Mahal, Pemerintah Ukraina Resmi Menghentikan Ekspor Gandum

“Ekspor daging, gandum hitam, gandum, soba, gula, millet dan garam akan dihentikan,” kata pernyataan Pemerintah Ukraina

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Freepik.com
Tepung Terigu terbuat dari gandum akan mengalami kenaikan dampak dari Ukraina yang menyetop ekspor 

Siap-siap Harga Tepung Terigu Kian Mahal, Pemerintah Ukraina Resmi Menghentikan Ekspor Gandum

SERAMBINEWS.COM, KIEV – Pemerintah Ukraina resmi menangguhkan sementara beberapa produk dalam negeri untuk diekspor.

Hal itu disampaikan Pemerintah Ukraina pada Minggu (6/3/2022) ditengah berlanjutnya invasi Rusia ke Ukraina.

“Ekspor daging, gandum hitam, gandum, soba, gula, millet dan garam akan dihentikan,” kata pernyataan Pemerintah Ukraina, dikutip dari CNN, Senin (7/3/2022).

Baca juga: Putin, Ukraina, dan Perang Dunia 3 (III), Benarkah Putin Reinkarnasi Ivan ‘Ceulaka’ the Teribble?

Baca juga: Dokumen Rahasia Serangan Rusia ke Ukraina Bocor, Terungkap Masa Serangan Berlangsung 15 Hari

Ekspor gandum, jagung, unggas, telur, dan minyak hanya akan diizinkan setelah mendapat izin dan disetujui oleh Kementerian Ekonomi, menurut pernyataan itu.

Toko ritel di seluruh Ukraina kini sedang mengalami kekurangan produk karena rute pasokan menjadi lebih sulit.

Sebagaimana diketahui, Ukraina merupakan negara pemasok gandum terbesar ke Indonesia.

Bila impor gandum dari Ukraina terputus, dipastikan produk makanan olahan dalam negeri yang terbuat dari gandum seperti mie, tepung terigu, roti hingga kue akan naik harganya.

Gandum
Gandum (Ilustrasi)

Baca juga: Ukraina Tenggelamkan Kapal Fregat, Takut Disita Angkatan Laut Rusia

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia setiap tahun selalu mengimpor gandum dari Ukraina.

Impor biji gandum dan meslin dari Ukraina ke Indonesia bahkan tercatat sebagai yang terbanyak jika dibandingkan dengan negara lain pada tahun 2018-2020.

Adapun Ukraina sejak tahun 2017 hingga 2021 selalu masuk 10 besar pada daftar negara asal impor gandum Indonesia.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, salah satu dampak perang Rusia-Ukraina adalah kenaikan harga gandum.

Menurutnya, kenaikan harga gandum cepat atau lambat akan berdampak pada konsumen di Indonesia, mengingat gandum merupakan bahan baku dari produk pangan seperti mi instan dan tepung terigu.

Baca juga: Evakuasi Mahasiswa Pidie dari Ukraina ke Romania Berlangsung Dramatis

"Kelangkaan gandum atau kenaikan harga karena konflik di Ukraina bisa meningkatkan harga produk turunan termasuk mi instan, tapi ini semua bergantung," ujar Bhima, dikutip dari Kompas.com.

"Karena mi instan ini merupakan segmen masyarakat menengah ke bawah, yang artinya dalam situasi saat ini banyak yang belum siap menerima kenaikan harga," jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved