Luar Negeri

Venezuela yang Dulu Musuh Kini Dilirik Kembali, AS Cabut Sanksi Ekonomi karena Ingin Impor Minyak

Itu dilakukan setelah pejabat pemerintahan Biden melakukan kunjungan ke Caracas untuk bertemu Presiden Nicolás Maduro.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
JUAN BARRETO / AFP
Tambang minyak di Danau Maracaibo, di negara bagian perbatasan Zulia di Caracas barat, Venezuela pada 27 Oktober 2010. 

Venezuela yang Dulu Musuh Kini Dilirik Kembali, AS Cabut Sanksi Ekonomi karena Ingin Impor Minyak

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON – Negera di Amerika Selatan, Venezuela kini mulai dilirik oleh Amerika Serikat (AS).

Negara yang hancur akibat kebijakan pemerintah sejak beberapa tahun lalu itu, telah membawa AS membuka jalur komunikasi dengan Venezuela di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

Sejumlah pejabat senior Amerika Serikat (AS) mengunjungi Venezuela pada Sabtu (5/3/2022) lalu.

Hal itu dilakukan untuk berbicara dengan sejumlah pejabat pemerintahan Presiden Nicolas Maduro guna menjajaki kemungkinan penghapusan sanksi AS terhadap negara produsen minyak besar itu.

Baca juga: Kongres AS Akan Melarang Ekspor Minyak Rusia, Pemerintah Joe Biden Belum Keluarkan Keputusan

Baca juga: Presiden Joe Biden Berharap, Sanksi Akan Membuat Rusia Terisolasi dan Invasi ke Ukraina Berakhir

Sebagaimana diketahui, harga minyak dunia terus merangkak naik akibat embargo AS ke Rusia.

Rakyat Amerika pun kini mulai menjerit atas kenaikan harga minyak di negaranya, ditambah dengan inflasi yang tinggi selama empat dekade.

Pemerintahan Joe Biden pun kini sedang mempertimbangkan pencabutan sanksi sebagai unsur tawar menawar bagi pembebasan warga AS yang ditahan di Venezuela.

Tetapi pembicaraan ini menjadi semakin mendesak akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Pada akhirnya, menurut laporan BBC, dikutip Rabu (9/3/2022), Pemerintah Venezuela telah membebaskan dua orang Amerika yang dipenjara beberapa hari.

Itu dilakukan setelah pejabat pemerintahan Biden melakukan kunjungan ke Caracas untuk bertemu Presiden Nicolás Maduro.

Baca juga: Konflik Rusia vs Ukraina, Amerika Larang Impor Minyak dari Rusia, Putin Siap Batasi Ekspor-Impor

Baca juga: Amerika Serikat Nilai Rusia Sudah Menjadi Sebagai Penjahat Perang

Langkah itu menunjukkan mencairnya hubungan antara AS dan Venezuela, sekutu terkuat Rusia di belahan bumi Barat.

Setelah melarang impor minyak Rusia, AS mencari negara lain untuk membantu meringankan kekurangan pasokan. 

Negara-negara Arab penghasil minyak di Teluk dilaporkan tidak mau meningkatkan ekspor, meskipun ada permintaan dari AS.

Para pejabat AS telah memberi tahu Venezuela bahwa untuk menghapus sanksi terhadap sektor minyak negara itu, pengiriman ke AS harus diprioritaskan terlebih dahulu, menurut laporan Reuters.

Beberapa anggota parlemen AS secara agresif mengecam gagasan bekerja sama dengan Venezuela untuk memungkinkan negara itu mengekspor lebih banyak minyak.

Baca juga: China Kritik Keras Sanksi Barat Pimpinan AS ke Rusia, Dapat Membahayakan Semua Negara

Dilansir dari VoA, saat mantan presiden Donald Trump masih berkuasa, AS memutuskan hubungan diplomatik dengan Venezuela pada 2019.

Itu terjadi setelah AS mengakui Juan Guaido sebagai presiden yang sah negara itu, dan menuduh Maduro melakukan pemilihan secara curang.

Pemerintahan Trump juga memblokir semua pendapatan AS dari perusahaan minyak nasional Venezuela.

Wall Street Journal melaporkan bahwa dalam beberapa minggu terakhir beberapa investor AS menyerukan kepada pemerintahan Biden untuk mencabut sanksi terhadap Venezuela sehingga negara itu bisa mengirim lebih banyak minyak mentah ke pasar.

Hal itu akan bisa mengisi kesenjangan yang terjadi seandainya negara-negara Barat memutuskan untuk memberlakukan boikot terhadap minyak dari Rusia.

Baca juga: Australia Tuduh China dan Rusia Ingin Ciptakan Tatanan Dunia Baru, Selandia Baru Jatuhkan Sanksi

Perusahaan minyak AS, Chevron juga telah melobi pemerintahan Biden untuk menyederhanakan penerbitan lisensi untuk menerima dan memperdagangkan minyak di Venezuela.

Kini orang amerika harus merasakan dampak embargo yang dilakukan Biden terhadap Rusia.

Orang Amerika kini harus membayar lebih karena konflik di Ukraina meningkat dan harga minyak yang melonjak. 

Harga bensin di AS kini telah melonjak 11 persen dalam seminggu terakhir.

Baca juga: Sanksi Ekonomi Tak Hentikan Invasi Rusia, Para Pemimpin Dunia Hubungi Presiden Xi Jinping, Ada Apa?

Bahkan sebelum konflik Ukraina, harga naik setelah kemerosotan pandemi.

Di radio dan TV Amerika, Partai Republik berbaris untuk menuding kebijakan energi Presiden Biden.

Mereka menyalahkan pemerintah Biden karena menghentikan produksi minyak Amerika.  (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

BERITA RUSIA VS UKRAINA 

AKSES DAN BACA BERITA DI GOOGLE NEWS 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved