Breaking News

Kupi Beungoh

KEKERASAN juga Bulliying di Pesantren dan Sekolah Asrama, Merusak Citra Islam

BULLYING adalah sikap seseorang yang membuat orang lainnya tertindas, tidak berdaya, malu karena diolok-olok, tertekan karena diintimidasi

Editor: Amirullah
ist
Ainal Mardhiah, S.Ag. M.Ag adalah Dosen Tetap Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar Raniry Banda Aceh. 

Kedua, Sebelum anak mendaftar di sekolah yang ingin dituju, pada hari  kunjungan, baiknya orang tua datang terlebih dahulu ke sekolah tersebut,  untuk mencari tau dan menanyakan pada  anak-anak yang sedang sekolah ditempat yang dituju,  bagaimana kondisi,  fasilitas, bagaimana komunikasi di sekolah antara murid dan guru,  murid dan ustdz, apakah komunikasinya terbuka atau tertutup,  mudah atau sulit.

Bisa tidak anak menghubungi orang tua atau orang tua  menghubungi anak yang sedang di asrama. Kalau sakit bagaimana cara penanganannya, orang tua di beritahukan atau  tidak, ada yang merawat atau UKS, kalau sakit dan lainnya yang dirasa perlu.

Dapat ditanyakan juga apakah ada ustdz, ustadzah yang tinggal di asrama,  bagaimana peraturan di sekolah tersebut.

Lihatlah apakah wajah sang anak  senang atau tidak ketika bercerita,  karena banyak sekolah tampil hebat di media sosial,  sementara di dalam tidak demikian kondisi sebenarnya.  Lebih tepat disebut "PENJARA" begitu istilah mereka para anak- anak yang  di tinggal di asrama tersebut.

Ketiga,  Pilihlah sekolah yang mudah orang tua berkomunikasi dengan anak, atau anak mudah berkomunikasi dengan orang tua.  Baik lewat handphone yang disediakan pihak asrama atau sekolah,  atau lewat ustdz/ustadzah pengasuh.

Baca juga: GURU ADALAH INVESTOR AKHIRAT; Menanam di Dunia Memgambil Hasil Di Akhirat

Keempat, Pilihlah sekolah yang orang di dalamnya (guru, ustdz,  pengasuh)  ramah, dan santun. Karena ada sekolah ketika orang tua berbicara dengan guru, atau ustdz,  jawaban guru atau Ustadznya ketus dan kasar.

Contoh: ada orang tua anak disebuah asrama berbicara dengan  ustdz pengasuh,  "ustdz ni ken lagi covid,  orang tua gak boleh berkunjung".

Bagaimana kalau kami orang tua, ustdz tolong kirim foto anak-anak biar bisa terobati sedikit kerinduan kami, terutama kami orang tua anak yang berasal dari luar kota."

Jawaban ustdznya pada orang tua anak tersebut: "ibu, kalau sudah kirim anak kemari (ke sekolah asrama ini), anak jangan di ingat-ingat lagi."  (Sedih  orang tua  mendengar jawaban ustdznya).

Tentu ini jawaban yang tidak tepat,  tidak santun, bagaimana orang  tua  bisa melupakan anak, seperti maunya ustdz.

Ini menunjukkan yang bersangkutan tidak cocok menjadi ustdz, dari itu sudah dapat kita bayangkan pola komunikasi yang terbangun di asrama tersebut " jauh dari kasih sayang ".

Kelima, Setelah mendapatkan informasi yang cukup,  sebelum memilih dan membayar uang sekolah, baiknya minta ananda ISTIKHARAH terlebih dahulu,  karena hanya Allah yang tau, segala yang tersembunyi,  agar  Allah memberikan yang terbaik buat ananda.

Keenam, Jika sudah memilih, kepada ananda diingatkan agar  patuh dengan aturan yang ada di asrama,  dan hormat kepada para guru, pembina asrama, ustdz dan ustadzah, karena ini merupakan pintu untuk  terhindar dari hukuman atau segala macam sanksi  lainnya.

Ketujuh, Minta kepada ananda, untuk jangan takut menceritakan semua yang dia alami selama di sekolah dan selama di asrama.

Pastikan anak aman, jika hal yang negatif, orang tua baiknya jangan  langsung percaya penuh, segera cek kebenarannya kepada berbagai pihak yang terkait dan terlibat juga yang menyaksikannya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved