Kupi Beungoh
KEKERASAN juga Bulliying di Pesantren dan Sekolah Asrama, Merusak Citra Islam
BULLYING adalah sikap seseorang yang membuat orang lainnya tertindas, tidak berdaya, malu karena diolok-olok, tertekan karena diintimidasi
Akibatnya di sekolah Abrar, mendapatkan hukuman dari guru, dari ustdz di dayah atau pesantren Abrar mendapat hukuman pukulan dengan kayu di tangan dan dicukur rambut sampai botak karena tidak hadir shalat jama'ah, meski Abrar masih dalam keadaan sakit.
Baca juga: MODERASI BAGI SEORANG MUSLIM; Tidak Dalam Urusan Beragama
Sehingga Abrar menjadi bahan olokan dari kawan-kawan, Abrar dianggap anak yang tidak patuh, anak yang bandel makanya di botakin. Akhirnya Abrar trauma, dan stres
Ada lagi Kisah lain, yang tidak kalah membuat miris hati mendengarnya.
Sebut saja ibu Erna, biasanya hari minggu dah siap siap mau menjenguk anak nya di pesantren yang bernama Ruli (nama samaran)
Hari minggu itu, bu Erna dapat telpon dari nomor yang tidak di kenal, rupanya sang anak meminjam handphone orang, suara diseberang telpon, anak bu Erna sedang meringis menahan sakit.
Sakit di kepala, sakit divkuping, kuping dah gak bisa denger, minta bu Erna dan suami segera datang ke pesantren.
Tanpa pikir panjang, bu Erna beserta suami berangkat ke asrama (pesantren), setelah minta izin satpam asrama untuk bertemu anak, rupanya sang anak sudah menunggu di pos satpam, dalam keadaan muka bengkak, biru biru, lembam, ada benjolan bekas pukulan di atas pelupuk mata, di rahang juga nampak biru biru, lembam.
Baca juga: ORIENTASI; Pendidikan Seperti Ini Yang Harus Di Peroleh Anak-Anak Muslim
Pihak asrama tidak memberitahukan bu Erna tentang keadaan anaknya yang demikian, telah di pukul oleh ustdznya.
Bu Erna dan suami mengajak Ruli duduk, kawannya Ruli juga ikut duduk bersama menceritakan apa yang terjadi.
Ruli dipukul oleh beberapa orang ustdz secara bergantian, dengan alasan Ruli tidak sopan sama ustdz, dipukul mulai dari jam 10 malam sampai jam 2 malam, secara bergantian, dipukul di muka, ditonjok dimuka, dipukul di kepala, di tendang di perut, sampai pendengarannya terganggu, muka bengkak, lembam, dan biru biru.
Ini hanya sebagian kecil contoh kekerasan dan bullying, yang seharusnya tidak terjadi disekolah asrama atau pesantren yang membawa nama Islam, atau lembaga pendidikan yang di kelola oleh orang Islam, yang bersekolah ditempat tersebut anaknya orang-orang Islam.
Lalu kita sebagai orang tua apa yang harus kita lakukan, apa kemudian kita jadi takut, tidak jadi menyekolahkan anak kita di dayah, pesantren, atau sekolah asrama? Tentu Tidak.
Dayah, pesantren, sekolah asrama adalah salah satu pilihan terbaik, untuk tempat menyekolahkan anak saat ini, mengingat bahaya diluar seperti handphone, narkoba, pergaulan bebas, acara nongkrong yang tidak jelas lebih berbahaya bagi anak-anak kita saat ini, yang bisa merusak masa depannya dunia dan akhirat.
Baca juga: KITA ADALAH UMAT YANG SATU; Adakah Alasan Penting, Sehingga Kita Berpecah Belah
Lalu apa yang dapat kita lakukan, untuk mengantisipasi hal hal yang tidak kita kehendaki tersebut, menurut saya berikut ini beberapa trik yang bisa kita lakukan, antara lain:
Pertama, Orang tua baiknya mencari informasi terlebih dahulu dari orang terdekat, dan orang-orang yang sudah pernah anaknya sekolah di tempat tersebut, sekolah yang ingin di tuju oleh anak.