Breaking News

Berita Langsa

Terasi Langsa Berpotensi jadi Komoditas Ekspor, Pengusaha Terasi : Terkendala Izin dan Kemasan

Rumah-rumah industri yang menghasilkan terasi di Langsa telah berubah menjadi sentra industri kecil dan menengah

Editor: bakri
SERAMBINEWS/DEDE ROSADI
Warga Gosong Telaga Barat, Singkil Utara, Aceh Singkil, jemur udang sabu sebelum diolah jadi terasi, Jumat (17/9/2021). 

LANGSA - Terasi Langsa berpotensi dikembangkan menjadi komoditas ekspor.

Saat ini, rumah-rumah industri yang menghasilkan terasi di Langsa telah berubah menjadi sentra industri kecil dan menengah.

Hal itu disampaikan oleh Anggota DPR Aceh dari Fraksi Partai Golkar, Muhammad Rizky, saat meninjau pabrik usaha Terasi di Gampong Simpang Lhee, Langsa, Senin (7/3/2022).

Muhammad Rizky mengatakan, produk terasi Langsa telah dipasarkan ke berbagai wilayah, baik lokal dan nasional.

Ke depannya harus dikembangkan sebagai produk ekspor untuk keberlanjutan dan kemandirian ekonomi masyarakat.

Langkah yang dapat dilakukan, menurut Anggota Komisi II DPRA ini, dengan pengembangan skema pembangunan satu produk satu desa (one product one village).

Saat ini ada beberapa gampong di Kecamatan Langsa Barat, yang telah dikenal sebagai wilayah industri pengolahan terasi.

“Terasi asal Langsa saat ini telah menjadi ikon sendiri bagi Kota Langsa.

Untuk itu harus diupayakan untuk mengembangkan produk unggulan dengan peningkatan nilai bisnis yang sudah dapat diekspor,” ucap Muhammad Rizky.

Untuk meningkatkan level bisnis para pelaku industri, membutuhkan dukungan riset dan inovasi, serta pembinaan, agar diperoleh kualitas dengan standar dan mutu tinggi.

“Para pelaku usaha saat ini mengalami kendala untuk bahan baku yang harus didatangkan dari luar daerah hingga proses perizinan dan pengemasan.

Baca juga: Siap-siap Harga Tepung Terigu Kian Mahal, Pemerintah Ukraina Resmi Menghentikan Ekspor Gandum

Baca juga: Songket Aceh Lolos Kurasi di Sarinah, Tawarkan Kualitas Ekspor

Ke depan, apa yang telah dilakukan pemerintah selama ini harus dilakukan dengan langkah yang lebih strategis untuk membangun ekonomi masyarakat yang berkelanjutan,” paparnya.

Dengan adanya konsep one product one village dan dukungan pembangunan berupa pabrik untuk pengolahan dan pengeringan, Rizky meyakini produk terasi akan menjadi tulang punggung ekonomi Langsa.

“Saya optimis melihat prospek industri ini untuk dikembangkan dalam skala besar, dengan kerja sama dan koordinasi dalam program pembangunan peningkatan industri kecil menengah untuk bersaing dan memproduksi barang-barang berkualitas,” ujarnya.

Salah satu pengusaha terasi, Harun mengatakan, saat ini produk terasinya telah dikirimkan ke berbagai wilayah di Aceh maupun luar Aceh.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved