Serambi Awards 2022
Nova Berbagi Cerita Tentang Konektivitas Antarwilayah
MASIH dalam acara malam anugerah Serambi Awards 2022, Gubernur Aceh Nova Iriansyah juga berbagi cerita tentang perkembangan pembangunan
MASIH dalam acara malam anugerah Serambi Awards 2022, Gubernur Aceh Nova Iriansyah juga berbagi cerita tentang perkembangan pembangunan sejumlah jalan ruas di Aceh, dimana program ini menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Aceh.
Menurut Nova, jalan menjadi tolak ukur terbukanya jalur ekonomi dan akses masyarakat terhadap kesejahteraan.
"Karena itu, pembukaan ruas jalan baru akan terus kita perkuat agar tidak ada lagi desa di Aceh yang masuk kategori desa tertinggal," ungkap Nova.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Nova menyebutkan Aceh termasuk provinsi dengan kawasan yang cukup luas.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, Aceh memiliki luas sekitar 58 ribu Km⊃2; dengan jumlah penduduk 5,3 juta jiwa yang tersebar di 18 kabupaten dan 5 kota.
Sedangkan total jalan yang dapat diakses masyarakat Aceh mencapai 23.650 km.
Dari semua jalan itu, yang terbesar adalah porsi jalan kabupaten/kota yang mencapai 19.766 Km (atau 84 persen dari total semua jalan di Aceh).
Sementara jalan provinsi hanya sepanjang 1.781 Km (atau sekitar 7 persen).
Baca juga: Warga Gelar Aksi Protes Debu pada Proyek Multiyear di Bener Meriah
Baca juga: Pemerintah Aceh Tandatangani Kontrak Proyek APBA Senilai Rp 1 Triliun
Selebihnya, sekitar 8 persen atau sepanjang 2.102 km merupakan jalan nasional.
Gubernur Nova mengungkapkan bahwa sampai tahun 2019, ternyata belum semua daerah di Aceh terkoneksi satu dengan yang lain.
Masih ada sejumlah wilayah yang masih terisolir, khususnya yang berlokasi di pedalaman.
"Karena itu, salah satu prioritas pembangunan yang dijalankan Pemerintah Aceh adalah meningkatkan kondisi jalan agar akses antar wilayah semakin cepat," tegas Gubernur Nova.
Sejak tahun 2020, lanjutnya, Pemerintah Aceh telah mencanangkan pembangunan 11 ruas jalan provinsi dengan jumlah anggaran mencapai Rp 2,4 triliun melalui skema kontrak tahun jamak atau multi years contract (MYC).
Jalan tersebut, antara lain jalan tembus dari Aceh Timur, Gayo Lues ke Aceh Barat Daya, meliputi; jalan Peureulak-Lokop-batas Gayo Lues, batas Aceh Timur-Pining-Blangkejeren, Blangkejeren-Tongra-Batas Aceh Barat Daya, dan jalan batas Gayo Lues-Babahrot Aceh Barat Daya.
Kemudian pembangunan jalan yang menghubungkan antara Aceh Selatan dengan Aceh Singkil yaitu Jalan Trumon-batas Singkil dan batas Aceh Selatan-Kuala Baru-Telaga Bakti Aceh Singkil.
"Sedangkan Jalan Jantho-batas Aceh Jaya merupakan konektifitas jalan nasional lintas timur dengan lintas barat Provinsi Aceh dan terhubung langsung dengan jalan Tol Sibanceh," sebutnya.
Demikian juga dengan Jalan batas Aceh Timur-Kota Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang serta jalan Lingkar Simelue yaitu; jalan Sinabang-Sibigo dan Nasreuheu-Lewak-Sibigo.
"Untuk meningkatkan kondisi jalan tersebut, mau tidak mau kita harus menembus sejumlah kawasan hutan.
Dalam hal ini, kami telah mendapat masukan dari para pegiat lingkungan agar proyek tersebut jangan sampai mengganggu habibat yang ada.
Baca juga: Proyek Kawat Bronjong Rp 1,2 Miliar Amblas
Tentu saja aspek ini menjadi perhatian kita, sehingga ekosistem di ruas-ruas jalan ini tidak mengalami kerusakan yang berarti," tegas dia lagi.
Di samping membuka jalan baru di kawasan pedalaman, pembangunan jalan tol Aceh yang menjadi bagian dari jalur Trans Sumatera terus diperkuat.
Sejauh ini, upaya pembebasan lahan telah berjalan dengan baik sehingga diharapkan pembangunan jalan tol itu tidak lagi mengalami hambatan.
"Kami mendapat kabar dari pihak PT Hutama Karya (Persero), bahwa Jalan Tol Sigli-Banda Aceh sepanjang 74 kilometer akan tersambung secara keseluruhan paling lambat awal tahun 2023.
Selanjutnya menyusul jalan tol dari Sigli ke Aceh Utara dan seterusnya, hingga nantinya jalan tol itu terhubung dengan wilayah Langkat, Sumatera Utara," kata Nova.
Demikian juga dengan program tol laut Aceh, beberapa di antaranya sudah mengalami progres sangat menggembirakan.
Akses masyarakat untuk bepergian ke Sabang, ke Pulau Banyak (Aceh Singkil), ke Simeulue, ke Pulo Aceh, kini semakin lancar.
"Dengan semakin mulusnya jalur transportasi ini, kita harapkan aktivitas ekonomi berjalan lebih menguat.
Kita tentu sependapat, bahwa jalan adalah sumber peradaban.
Sukses pembukaan jalan ini melengkapi langkah PLN yang juga telah berhasil menerangi semua desa di Aceh," demikian jelas Nova.(masrizal)
Baca juga: Tolak Timbunan Proyek Jalan Tol, Ini Alasan Warga Gampong Meuke Gogo dan Pante Ceureumen Pidie
Baca juga: Polda Aceh Limpahkan 6 Tersangka Beserta Barang Bukti Korupsi Proyek Jalan di Simeulue