Berita Bireuen

Lokasi Pengungsian Rohingya di Jangka Bireuen Dipasang Tanda Batas

Lokasi atau areal para pengungsi Rohingya di Desa Alue Buya Pasi, Jangka Bireuen di kebun kelapa desa setempat, sejak Sabtu (12/03/2022) diberi tanda

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS
Lokasi atau areal para pengungsi Rohingya di Desa Alue Buya Pasi, Jangka Bireuen di kebun kelapa desa setempat, sejak Sabtu (12/03/2022) diberi tanda batas 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Lokasi atau areal para pengungsi Rohingya di Desa Alue Buya Pasi, Jangka Bireuen di kebun kelapa desa setempat, sejak Sabtu (12/03/2022) diberi tanda batas.

Tanda batas sebagai areal menjaga lingkungan dan juga agar masyarakat tidak lalu lalang berbaur dengan mereka.

Selain itu juga sudah dibangun satu MCK dan Pos khusus di kawasan tersebut untuk kepentingan bersama.

Keuchik Alue Buya Pasi, Jangka, Muslim A Majid kepada Serambinews.com, Minggu (13/03/2022) mengatakan, sejak Jumat (11/03/2022) sore para pengungsi pria tidak lagi menetap di tenda depan meunasah.

Mereka dipindahkan ke salah satu kebun kepala depan meunasah setempat.

Sedangkan wanita masih menetap di balai dalam kompleks meunasah.

Baca juga: Pengungsi Rohingya Pria di Bireuen Dipindahkan ke Kebun Kelapa, Wanita Tetap di Kompleks Meunasah

Sejak beberapa hari terakhir, katanya, penanganan pengungsi ditangani IOM, UNHCR dan sejumlah organisasi kemanusiaan lainnya  yang berada di lokasi membantu berbagai kebutuhan mereka.

Sedangkan warga berpartisipasi membantu sebisa mungkin dalam hal penanganan pengungsi.

Disebutkan, memudahkan mereka untuk mandi dan keperluan lainnya sudah dibangun MCK darurat untuk mereka dan juga terdapat dapur umum di dekat mereka bermalam. 

Kemudian, kata keuchik, lingkungan mereka tinggal juga dipasang batas dari kayu atau plang kayu agar masyarakat tidak sembarangan masuk ke lokasi tersebut.

Juga memudahkan pengaman mereka sehingga mengurangi berbagai masalah lainnya.

Keuchik setempat mengharapkan pemerintah daerah dan pemerintah provinsi Aceh untuk segera merelokasi mereka ke daerah lain.

“Memang saat ini ada tim dari IOM maupun UNHCR menangani pengungsi menyangkut makan mereka, masyarakat tetap mengharapkan mereka segera dipindahkan ke luar Bireuen,” harapnya.

Pemindahan para pengungsi pria pada Jumat (11/03/2022) sore mengingat, kompleks meunasah sebagai tempat ibadah dan juga pengajian warga setempat.

Baca juga: Cara Mencegah Diabetes, Merawat, Mengenali Penyebab, dan Gejala-gejalanya

Sebelum mereka dipindahkan, mereka mendapat pengarahan dari staf IOM yang didampingi warga setempat
tentang permintaan masyarakat agar mereka yang selama ini berada dalam kompleks meunasah dipindahkan ke tempat lain.

Sebelum dipindahkan, puluhan warga mendirikan satu tenda di areal kosong salah satu kebun kelapa.

Setelah tenda selesai dipasang, para pengungsi khususnya laki-laki dengan tertib pindah ke tenda tersebut dengan membawa bawaan masing-masing.

Camat Jangka, Alfian S Sos kepada Serambinews.com mengatakan, pemindahan dari kompleks meunasah ke area terbuka dan terdapat satu tenda adalah permintaan masyarakat setempat.

Masyarakat juga mengharapkan mereka segera dipindahkan atau direlokasi ke daerah lain
di luar Bireuen. (*)

Baca juga: Bu Ana dan Mimpi-Mimpi Lintang dari Sarah Raja

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved