Jurnalisme Warga
Dampak Invasi Rusia terhadap Warisan Budaya Bangsa Ukraina
SEJAK ultimatum invasi Rusia yang dimulai pada tanggal 24 Februari 2022 ke Ukraina, telah banyak menewaskan warga sipil dan tentara

OLEH ISWADI SYAHRIAL NUPIN, Pustakawan Universitas Andalas, melaporkan dari Padang, Sumatera Barat
SEJAK ultimatum invasi Rusia yang dimulai pada tanggal 24 Februari 2022 ke Ukraina, telah banyak menewaskan warga sipil dan tentara kedua belah pihak.
Fasiltas umum dan bangunan milik warga Ukraina pun banyak sekali yang hancur akibat serangan rudal tentara Rusia.
Perpustakaan Nasional Ukraina juga menjadi target rudal yang nyasar.
Tidak jelas kapan perang akan berakhir.
Perundingan antara Rusia dan Ukraina masih berlangsung dan belum menemukan kata sepakat untuk menghentikan perang.
Terlepas dari fenomena yang ada, perang hakikatnya menyisakan kegetiran dalam peradaban manusia.
Perang selalu berepetisi dari zaman ke zaman dengan lakon yang berbeda.
Serangan Mongol ke Baghdad pada 1258 oleh Hulagu Khan, menghancurkan Bayt Al Hikmah sebagai Pusat Peradaban Islam Era Bani Abbasiyyah.
Semua koleksi Perpustakaan Bayt Al Hikmah dibuang ke Sungai Eufrat.
Sungai itu memerah karena tinta pada buku-buku tersebut larut di air.
Baca juga: Rusia Akan Hancurkan Industri Militer Ukraina, Desak Pekerja Untuk Segera Meninggalkan Pabrik
Baca juga: PBB Peringatkan Perang Ukraina Ancam Perekonomian Global, Negara Miskin Makin Terpuruk
Demikian juga era reconquista yakni penaklukan kembali wilayah Andalusia oleh kaum Kristiani.
Invasi Kerajaan Castile ke Cordova pada 1236 ke Emirat Kordova turut menghancurkan koleksi Perpustakaan Kordova.
Koleksi perpustakaan tersebut dibakar untuk menghapuskan warisan budaya bangsa Arab muslim yang telah berkuasa sejak abad ke-7 Masehi di wilayah Andalusia.
Pierre Currie, pemenang Nobel Fisika tahun 1903, memberikan apresiasi atas penemuan kaum muslim Andalusia dengan mengatakan, “Kami memiliki 30 buku peninggalan muslim Andalusia, sehingga kami bisa membelah atom.
Jika setengah dari satu juta buku yang terbakar bisa bertahan, kita sudah melakukan perjalanan antargalaksi di luar angkasa.
” Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa informasi yang terdapat pada koleksi Perpustakaan Kordova sangat berkualitas dan termasuk canggih pada zamannya.
Informasi dalam koleksi itu masih up to date dalam kajian atom.
Ada bebarapa misteri atom yang belum terpecahkan oleh ilmuwan saat ini.
Citra yang terlihat adalah tingginya peradaban Andalusia di masa lampau.
Andalusia turut melahirkan ilmuwan muslim seperti Ibnu Rusyd (di bidang filsafat), Al Zahrawi (kedokteran), Ibnu Arabi (tasawuf), dan Al Zarqali (astronomi).
Di belahan bumi barat dan timur saat ini diliputi pro dan kontra antara memihak Rusia atau Ukraina.
Baca juga: Putin, Ukraina, dan Perang Dunia 3 (IX) - Mungkinkah Putin “Salah Hitung” di Ukraina?
Aktivis perdamaian mancanegara masih tetap melancarkan protes atas invasi Rusia.
Aksi damai dan rasa simpati serta solidaritas bagi pustakawan dan masyarakat Ukraina juga disampaikan oleh pustakawan di negara Nordik atau yang lebih dikenal dengan nama Skandinavia.
Semenanjung Skandinavia terdiri atas Finlandia, Swedia, Denmark, Norwegia, dan Islandia.
Pustakawan Skandinavia memberikan pengumuman bersama terkait invasi Rusia ke Ukraina.
Komunike yang dikeluarkan adalah sebagai berikut: Pertama, Perpustakaan Nasional Nordik (Skandinavia) ingin mengungkapkan solidaritas kami dengan teman dan kolega kami di Ukraina yang terkepung.
Hati dan pikiran kami bersama Anda dan rakyat Ukraina.
Pentingnya akses warga negara terhadap informasi yang bebas dan tidak terdistorsi, terutama di masa perang dan krisis, tidak dilebih-lebihkan dalam hal pemberitaan.
Perpustakaan memberikan dasar bagi akses publik ke pengetahuan dan memainkan peran penting dalam memerangi disinformasi.
Oleh karena itu, mereka adalah bagian fundamental dan tak terpisahkan dari infrastruktur demokrasi masyarakat, yang sekarang sedang diserang di Ukraina.
Perpustakaan juga merupakan penjaga penting warisan budaya bangsa.
Pentingnya sejarah secara khusus disorot di masa-masa sulit dan ini berbahaya ketika materi sumber fisik dan digital berisiko dihancurkan.
Kedua, Perpustakaan Nasional Nordik sangat khawatir dan mendukung Perpustakaan Nasional Ukraina dan rekan Ukraina kami dalam perjuangan mereka untuk melestarikan koleksi, untuk melanjutkan operasi mereka, dan menentang agresi Rusia.
Rusia telah meratifikasi UNESCO: 1954 Convention for the Protection of Cultural Property in the Event of Armed Conflict, Konvensi Den Haag 1954.
Dengan demikian, Rusia telah berkomitmen untuk melindungi warisan budaya.
Berdasarkan statemen yang ditandatangani oleh Cecilia af Forselles (Pustakawan Findlandia); Karin Grönvall (Pustakawan Swedia); Svend Larsen (Pustakawan Denmark); Aslak Sira Myhre (Pustakawan Norwegia), dan Ingibjörg Steinunn Sverrisdóttir (Pustakawan Islandia), dapat diketahui bahwa para pustakawan Skandinavia berharap agar selama invasi berlangsung, pustakawan Ukraina dapat memberikan informasi yang benar kepada masyarakat Ukraina dan memerangi berita hoaks yang meresahkan publik.
Di samping itu juga pustakawan Skandinavia berharap kepada tentera Rusia agar berkomitmen mematuhi Konvensi Denhaag yang melindungi warisan budaya.
Dengan kata lain, tentara Rusia diharapkan tidak menjadikan Perpustakaan Nasional Ukraina yang berada di jantung Kota Kiev sebagai target serangan dalam invasinya saat ini maupun ke depan.
Dilansir dari situs Wikipedia Online, Perpustakaan Nasional Ukraina yang populer dengan nama The Vernadsky National Library of Ukraine, adalah perpustakaan terbesar dan didirikan pada tahun 1918 sebagai pusat informasi, penelitian, budaya dan penerbitan.
Koleksinya berisi lebih dari 15 juta item.
Koleksi unik ini meliputi buku, majalah, serial, peta, lembaran musik, bahan seni rupa, manuskrip, buku cetak langka dan incunabula, surat kabar, dan dokumen bahan nontradisional.
Manuskrip tua dan langka yang termasuk "daftar buku Asyur-Babilonia" dari abad ke-3 SM juga tersedia di Perpustakaan Nasional Vernadsky Ukraina.
Perpustakaan ini juga memiliki salah satu dari dua salinan yang ada, yaitu buku "Sejarah Hewan" karya Aristoteles yang diterbitkan di Venesia pada tahun 1476.
Perpustakaan ini memiliki koleksi tulisan Slavia terlengkap, arsip ilmuwan, dan budayawan dunia dan Ukraina yang luar biasa.
Koleksi milik Presiden Ukraina, salinan arsip dokumen cetak Ukraina dari tahun 1917, dan arsip Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Ukraina juga tersedia di perpustakaan ini.
Masyarakat internasional berharap agar perang Rusia- Ukraina dapat segera berakhir.
Semakin lama perang berkecamuk semakin besar pula potensi lenyapnya warisan budaya suatu bangsa, termasuk warisan bangsa Ukraina itu sendiri.
Kita berharap dan berdoa, hendaknya perang ini segera berakhir dan tidak sampai menjadi embrio Perang Dunia III.
Ibarat pepatah Aceh: Pat ujeun nyang hana pirang, pat prang nyang hana reda.
Tiada hujan yang tak berhenti, tiada perang yang tak berakhir.
Semoga perang yang menggusarkan warga dunia yang cinta damai ini segera berakhir.
Ingat bahwa perang itu tak ada gunanya, karena dalam perang yang kalah jadi abu, yang menang jadi debu.
Baca juga: Demonstran Ukraina di Melitopol, Menuntut Tentara Rusia Kembalikan Wali Kota yang Diculik
Baca juga: Perang Ukraina Makin Memperkuat Hubungan Rusia-China, Seimbangkan Kekuatan Amerika-Barat