Berita Politik

Jubir Pemerintah Aceh Kritik Pedas Mualem soal Polemik JKA, Sentil Rp 900 Miliar Dana Pokir Dewan

"Mualem tidak perlu susah-susah jika memang untuk mempertahankan JKA, apalagi dengan adanya ketua baru, tentu dengan semangat baru," kata MTA.

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA 

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Aceh, Muhammad MTA memberi kritikan pedas terhadap Ketua Umum DPA Partai Aceh (PA), Muzakir Manaf alias Mualem yang meminta Ketua DPRA yang baru, Saiful Bahri alias Pon Yahya mempertahankan program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA).

Menurut MTA, penyataan Mualem tersebut seakan-akan pemberhentian JKA ini merupakan sikap sepihak dari Pemerintah Aceh.

Padahal, beber MTA, itu merupakan sikap bersama Pemerintah Aceh bersama DPRA saat proses pembahasan APBA 2022 dengan tujuan mengevaluasi kepesertaaan JKA dan JKN yang diduga tumpang tindih.

"Mualem tidak perlu susah-susah jika memang untuk mempertahankan JKA, apalagi dengan adanya ketua baru, tentu dengan semangat baru," kata MTA menanggapi Mualem, Kamis (16/3/2022).

Menurut MTA, Mualem cukup perintahkan saja Ketua DPRA baru yang juga merangkap sebagai Ketua Banggar DPRA untuk mengembalikan Rp 900 miliar anggaran JKA yang dialihkan untuk program pokir (pokok pikiran). 

"Ini lebih startegis ketimbang membangun politik “NATO” standar ganda,” kritiknya.

Baca juga: BREAKING NEWS - JKA Dihentikan, Pemerintah Aceh tak Lagi Tanggung Biaya Berobat untuk Warga Mampu

“Memerintahkan dewan menghentikan evaluasi JKA, itu lebih bijak ketimbang membangun narasi kemunafikan di atas penderitaan rakyat," ungkap MTA.

Standar ganda yang dimaksud MTA karena satu sisi anggota Banggar didominasi anggota DPRA dari PA, termasuk ketua Banggar.

Sedangkan rasionalisasi anggaran yang berujung penghentian JKA diputuskan bersama Banggar dan TAPA.

Namun di luar itu, Mualem selaku Ketum DPA PA malah meminta Ketua DPRA yang baru, Pon Yahya dan semua anggota DPRA dari PA untuk mempertahankan kelanjutan Program JKA

"Ketika eksekutif dengan itikad baik sepakat menerima sebagai alasan evaluasi JKA oleh sikap partai dia (PA) di legislatif, sekarang (Mualem) muncul yang mau mencitrakan diri sebagai pahlawan," ujar MTA.

"Mualem sendiri harus tahu bahwa Ketua DPRA dan Banggar itu adalah Partai Aceh. Atau jangan-jangan Dahlan Jamaluddin diberhentikan dari Ketua DPRA disebabkan karena ngotot hentikan JKA? Ini menarik," tambah dia.

Baca juga: Mualem Minta Ketua DPRA Pertahankan JKA, Syech Fadhil: Panggil Direksi BPJS Kesehatan

Tapi, apabila pernyataan Mualem tersebut hasil improvisasi Juru Bicara Partai Aceh, Nurzahri, tanpa koordinasi dengan anggota DPRA dari PA, MTA mengaku sangat menyayangkannya.

Pada prinsipnya, tukas MTA, Pemerintah Aceh menghargai kerja-kerja DPRA.

Di mana DPRA saat pembahasan APBA 2022, menolak usulan anggaran JKA Rp 1,2 triliun, karena perlu melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan JKA

Saat itu, Banggar kemudian hanya menganggarkan anggaran JKA untuk 4 bulan, di mana biaya JKA hanya cukup sampai akhir Maret 2022, dan satu bulan untuk membayar utang tahun lalu. 

"Walau demikian, saat ini prinsip kami selalu konsisten kepada upaya DPRA dalam lakukan evaluasi JKA agar tidak terus berpolemik. Kita tunggu saja hasil kerja DPRA itu," ucap MTA.

"Jika sekarang mau tinggalkan Pemerintah Aceh sendiri atas kegaduhan ini, dipersilakan, kami akan lakukan yang terbaik untuk rakyat,” tandas MTA.

Baca juga: Aktivis Aceh Nilai Penghentian JKA Kebijakan Zalim, Rakyat Harus Mengggugat

“Kami akan fokus menjalankan kesepahaman evaluasi yang telah dilakukan oleh Banggar DPRA," demikin Jubir Pemerintah Aceh.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved