Berita Lhokseumawe
Ketika Densus 88 Ajak Empat Eks Napi Teroris Aceh Ngaji Bareng Gus Baha di Rembang Jawa Tengah
Kemarin, Rabu (16/3/2022), keempatnya menjadi perwakilan Aceh bergabung bersama puluhan eks napiter lainnya yang diundang oleh Detasemen Khusus (Dens
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Mursal Ismail
Kemarin, Rabu (16/3/2022), keempatnya menjadi perwakilan Aceh bergabung bersama puluhan eks napiter lainnya yang diundang oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Masih ingat para mantan atau eks napi terorisme (Napiter) asal Aceh, yakni Andri Marlan alias Tengku Ahmad, Muktar alias Faruqy.
Kemudian Jamal dan Taufik Marzuki alias Abu Sayyaf alias Alek alias Nurdin?
Kemarin, Rabu (16/3/2022), keempatnya menjadi perwakilan Aceh bergabung bersama puluhan eks napiter lainnya yang diundang oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Mereka diajak ngaji bareng KH Ahmad Bahauddin Nur Salim yang akrab disapa Gus Baha.
Hal ini menjadi suatu kehormatan bagi para mantan narapidana terorisme, termasuk mereka perwakilan dari Aceh.
Baca juga: Sembilan Korban Terorisme di Aceh Terima Kompensasi Rp 1,13 Miliar dari LPSK
Bagi Andri Marlan dan Cs, ini merupakan suatu program yang sangat baik dilakukan untuk para mantan atau eks napiter di seluruh pelosok Indonesia.
“Ini Program Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri yang mengajak puluhan eks narapidana terorisme (napiter) ngaji bareng Gus Baha," kata Andri Marlan alias Tengku Ahmad, kepada Serambinews.com, Kamis (17/3/2022).
Andri menyebutkan, bahwa Pemerintah Aceh atau pemerintah daerah harus tahu agar tak acuh tak acuh membantu atau membina para mantan napiter yang ada di Aceh.
“Ini harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah agar pembinaan dengan skil khusus untuk para narapida terorisme ini untuk bisa dibantu kaitan dengan kegiatan usaha kami, seperti bidang pertanian dan perikanan,” jelasnya.
Terakhir tambah Andri, kami ini diajak “Hijrah untuk Negeri”.
Di samping itu para mantan narapidana terorisme ini juga sudah terbentuk alumni Persatuan Alumni Napiter NKRI Seluruh Indonesia (PANNSI).
Baca juga: VIDEO - Menlu Suriah: AS Bisa Pindahkan Teroris dari Suriah ke Ukraina
Seperti diketahui, Kepala Densus 88 Anterior Polri, Irjen Pol Marthinus Hukom dan jajarannya mengajak 90 eks napiter untuk bersilaturahim ke para kiai yang mempunyai pandangan luas terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Oleh karena itu, 90 eks narapidana teroris (napiter) yang tergabung dalam Persatuan Alumni Napiter NKRI Seluruh Indonesia (PANNSI) mengikuti ngaji bareng Gus Baha.
Pengajian itu digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfizrul Quran Rembang, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Rabu (16/3/2022) kemarin.
Acara dengan tema Hijrah Untuk Negeri tersebut digelar Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri sebagai salah satu upaya menjaga persatuan dan keutuhan NKRI.
Hadir dalam acara tersbeut Kadensus 88 Polri, Irjen Marthinus Hukom yang juga ikut silaturahmi kebangsaan ngaji bareng Gus Baha.
Baca juga: Rusia Invasi Ukraina, Ternyata Putin Pernah Ingatkan Dunia Bahwa AS Jadikan Islam Identik Terorisme
Menurutnya itu merupakan cara untuk membangun silahturahmi bersama eks napiter.
Tujuan agenda ngaji bareng Gus Baha yang dihadiri 90 orang para pemenang melawan hati nurani sendiri yakni eks napiter dari seluruh Indonesia.
Kadensus 88 Polri, Irjen Marthinus Hukom menyebut para eks napiter ini merupakan orang baik.
Dengan digelarnya silaturahmi bersama Gus Baha, maka pihak kami menyakini bahwa mereka adalah orang-orang baik, sehingga dengan silahturahmi dengan Gus Baha ini mereka bisa dimantapkan hatinya, sehingga mereka bisa lebih disempurnakan untuk menjadi umat Tuhan yang lebih baik lagi.
Kadensus 88 Polri, Irjen Marthinus Hukom, menyebut silaturahmi para eks napiter bisa digelar rutin.
Dengan begitu diharapkan para eks napiter yang baru bergabung bisa terbuka wawasannya dan saling bertukar pikiran.
Sementara itu, Korlap Persatuan Alumni Narapidana Terorisme NKRI Seluruh Indonesia (PANNSI), Ustaz Sofyan Tsauri juga menghadiri acara tersebut.
Persatuan Alumni Napiter NKRI Seluruh Indonesia sangat mengapresiasi kegiatan ini yang difasilitasi oleh Densus 88. Selama ini ada tuduhan tuduhan miring terhadap para mantan napiter.
Orang-orang ini adalah orang yang telah bertaubat dan sudah kembali kepada pemikiran untuk mencintai NKRI. (*)