Berita Sabang
RI dan India Gelar Joint Working Group dengan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang
Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) mengelar rapat koordinasi Joint Working Group (JWG) Development of Port and Insfrastructure in and around
SABANG - Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) mengelar rapat koordinasi Joint Working Group (JWG) Development of Port and Insfrastructure in and around Sabang yang merupakan bagian dari kerja sama Pemerintah Republik Indoensia dengan Pemerintah India, terutama aktivasi dari Joint Task Force on Connectivity of Aceh and Andaman-Nicobar Island.
Rakor ini dibuka oleh Plt Asisiten Deputi Insfrastruktur Konektivitas Kemenko Marves RI, Dr Eng Lukijanto melalui video confrence di Kantor Kedeputian Komersil dan Investasi BPKS pada Selasa (15/3/2022).
Pembangunan konektivitas maritim dan investasi ini adalah salah satu prioritas Presiden Joko Widodo pada masa jabatan peiode ke dua ini, termasuk wilayah Sabang.
Kerja sama antara Indonesia dengan India, merupakan tindak lanjut pertemuaan Presiden Jokowi dengan PM India Narendra Modi pada tahun 2018 yang lalu, jelas Lukijanto.
“Pengembangan pelabuhan Sabang dan insfrastuktur lainnya didorong oleh Pemerintah Pusat melalui Kemenko Maritim dan Investasi,” ujar Lukijanto.
Baca juga: Dishub Aceh Kelola Operasional Pelabuhan Balohan Sabang, Kepala BPKS: Untuk Optimalkan Pelayanan
Baca juga: Gairahkan Pariwisata, BPKS Dukung Sabang Marathon 2022
Sabang dikatakannya, memiliki letak geografis yang sangat strategis di kawasan khusus dalam perspektif konektivitas Aceh dan Nocobar.
“Perdagangan dan kegiatan ekonomi dapat diuntungkan dari Otorita Andaman-Aceh serta kerja sama G to G dan B to B,” lanjutnya.
Sementara Kepala BPKS Sabang, Iskandar Zulkarnain mengatakan, dari kerja sama ini bisa memberikan dampak positif bagi pegembangan pembangunan, serta pembangunan insfrastuktur lainnya, dan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat dari seluruh sektor.
Ia juga menyampaikan bahwa rencana lain berupa kerja sama antara pelabuhan, yaitu pelabuhan Sabang dengan Port Blair, sehingga ke depannya menjadi Sister Port yang akan menguntungkan kedua negara secara ekonomi, harap Iskandar.
Adapun hasil dari meeting JWG ini, lebih lanjut delegasi dari pihak India akan bekerja langsung dari Sabang bersama tim BPKS dalam rangka penyusunan Detailed Project Report pengembangan pelabuhan dan insfrasturktur Sabang.
Sehubungan dengan langkah tersebut, pihak Kementerian Perhubungan RI melalui Direktorat Navigasi akan melakukan kajian Feasibility Study, Risk Assesment, Cost Benefit VTS Sabang, termasuk studi alur Sea Land of Sabang dalam tahun 2022 ini. (yos)
Baca juga: BPKS Jaring Masukan Terkait Strategi Pengembangan Pariwisata dan Promosi Sabang
Baca juga: Tim Kajian Pusat Aspasaf Kemenlu Kunjungi BPKS