Bangsamoro

Wapres Filipina Puji Perdamaian di Mindanao Selatan, Bangsamoro Berada di Tangan yang Tepat

Referendum yang dilaksanakan pada 30 Januari 2019 menyepakati pembentukan wilayah otonomi Muslim yang lebih luas di selatan Filipina.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Zaenal
Facebook VP Leni Robredo
Wakil Presiden Filipina Maria Leonor “Leni” Robredo (tengah) berfoto bersama di depan Masjid (Agung) Sultan Haji Hassanal Bolkiah di Kota Cotabato, Mindanao, Rabu (17/3/2022). 

SERAMBINEWS.COM - Wakil Presiden Filipina Maria Leonor “Leni” Robredo, memuji proses perdamaian yang telah berjalan selama tiga tahun di wilayah Mindanao Selatan.

Untuk diketahui, wilayah Mindanao Selatan di Filipina saat ini dipimpin oleh para mantan Front Pembebasan Islam Moro (MILF).

Referendum yang dilaksanakan pada 30 Januari 2019 menyepakati pembentukan wilayah otonomi Muslim yang lebih luas di selatan Filipina.

Wilayah yang memiliki nama resmi Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM) ini berpenduduk hampir 5 juta orang, merupakan etnis Moro dan sebagian besar beragama Islam.

Wilayah yang berpusat di Cotabato City, Maguindanao ini mencakup lima provinsi dan tiga kota, termasuk ibu kota.

Kelima provinsi dimaksud adalah yaitu Basilan, Sulu, Tawi-Tawi, Maguindanao, dan Lanao del Sur.

Sementara tiga kota adalah Kota Cotabato (ibu kota BARMM), Kota Lamitan, dan Kota Marawi.

BARMM saat ini berada di bawah masa transisi, yang merupakan salah satu fase paling penting dari setiap proses perdamaian, di mana pihak berwenang harus menyiapkan sistem, proses, dan undang-undang untuk daerah tersebut.

Saat ini, hingga tahun 2025, wilayah ini dipimpin oleh Ahod Balawag Ebrahim, yang lebih dikenal sebagai Al-hajj Murad Ebrahim, dengan jabatan Ketua Menteri Bangsamoro.

Murad Ebrahim adalah mantan pemimpin Front Pembebasan Islam Moro (MILF), organisasi yang mengobarkan pemberontakan di wilayah Mindanoe sejak pertengahan abad ke-20.

Perjuangan panjang Bangsamoro ini berakhir dengan perdamaian dan pembentukan Otoritas Transisi Bangsamoro (BTA), setelah referendum populer yang dilaksanakan pada 30 Januari 2019.

Baca juga: Capres Filipina Disambut Meriah di Wilayah Bangsamoro, Pakai Jilbab dan Berkunjung ke Masjid Agung

Baca juga: Bangsamoro Godok RUU Pemakaian Kalender Hijriah dan Masehi, Digunakan Pada Seluruh Surat Resmi

Disambut Meriah

Kedatangan Wakil Presiden Filipina Maria Leonor “Leni” Robredo ke wilayah Bangsamoro pada, Rabu (17/3/2022) mendapat sambutan meriah dari warga di sana.

Leni Robredo datang ke wilayah ini sebagai Wakil Presiden Filipina, sekaligus calon presiden Filipina yang akan bertarung pada Pilpres Filipina yang akan dilaksanakan pada bulan Mei 2022.

Leni Robredo berhasil menarik simpati penduduk Bangsamoro, terutama kaum perempuan, karena datang dengan mengenakan pakaian muslimah, sekaligus menyempatkan diri berkunjung ke Masjid (Agung) Sultan Haji Hassanal Bolkiah di Kota Cotabato.

Ia juga menghadiri pertemuan resmi yang dilaksanakan oleh Pemerintahan Bangsamoro.

Dilansir Serambinews.com dari website resmi Pemerintahan Bangsamoro (bangsamoro.gov.ph), Robredo disambut oleh Ketua Menteri Bangsamoro Murad Ebrahim bersama sejumlah menteri.

Antara lain Menteri Senior Abdulraof Macacua, Menteri Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah Atty. Naguib Sinarimbo, Menteri Pendidikan Mohagher Iqbal, Menteri Pekerjaan Umum Archt. Eduard Guerra, Menteri Pelayanan dan Pembangunan Sosial Atty. Raissa Jajurie, Jaksa Agung Bangsamoro Sha Elijah Dumama-Alba, dan Sekretaris Kabinet Mohd Asnin Pendatun.

Dalam kesempatan inilah Robredo memuji kepemimpinan Murad Ebrahim dan jajarannya.

“Kami bersyukur bahwa Anda adalah pria dan wanita yang memimpin administrasi BARMM,” kata Robredo kepada pejabat Kabinet.

Berbicara tentang proses perdamaian, Robredo berkata, “Saya tahu ini adalah perjuangan yang berkelanjutan, tetapi apa yang telah Anda capai sejauh ini adalah yang paling sulit.”

“Semua orang yang merindukan (perdamaian) ini berada di tangan yang sangat baik,” tambahnya.

Wakil Presiden Filipina Maria Leonor “Leni” Robredo dan Ketua Menteri Bangsamoro Murad Ebrahim, saat menghadiri pertemuan dengan para Menteri Bangsamoro, di Kota Cotabato, Mindanao, Rabu (17/3/2022).
Wakil Presiden Filipina Maria Leonor “Leni” Robredo dan Ketua Menteri Bangsamoro Murad Ebrahim, saat menghadiri pertemuan dengan para Menteri Bangsamoro, di Kota Cotabato, Mindanao, Rabu (17/3/2022). (BANGSAMORO.GOV.PH)

Sementara itu, Ketua Menteri Bangsamoro, Murad Ebrahim mengatakan bahwa pihaknya telah mencapai banyak hal dalam memenuhi prioritas kami selama lebih dari dua tahun sejak berdirinya BARMM.

“Telah banyak kemajuan yang dilakukan pada masa transisi ini, tetapi memang masih banyak yang harus kami lakukan,” katanya.

“Aspek lain dari proses perdamaian Bangsamoro, proses normalisasi juga perlu mengejar untuk memastikan kelancaran transisi pejuang kita dari kombatan menjadi warga sipil dan anggota masyarakat kita yang produktif,” tambahnya.

Lebih lanjut Ebrahim mengatakan bahwa sangat penting bagi Pemerintah Bangsamoro untuk terlibat dengan para pemimpin yang berpikiran sama yang memiliki kemauan politik untuk melanjutkan pelaksanaan proses perdamaian.

“Dan bersama-sama, kita akan terus menapaki jalan perdamaian dan kemajuan tidak hanya di Bangsamoro, di Mindanao, tapi seluruh negeri,” katanya.

Menanggapi ini, Robredo menyatakan komitmennya untuk menjaga kelangsungan perdamaian dan mendukung upaya Pemerintahan Bangsamoro dalam membangun wilayah itu.

“Jika dia diberi kesempatan untuk memimpin negara, Robredo meyakinkan bahwa semua bantuan pemerintah akan tersedia untuk BARMM.

“Kami bersama Anda dalam keinginan untuk mencapai tujuan, tidak hanya perdamaian yang kami harapkan tetapi juga keadilan, keadilan yang telah lama perlu dicapai karena saya percaya bahwa hanya ketika keadilan ditegakkan, perdamaian akan menang,” kata Robredo.

Baca juga: Ratusan Ribu Muslim Filipina Konvoi, Minta Duterte Perpanjang Masa Transisi Pemerintahan Bangsamoro

Baca juga: Ekonomi Bangsamoro Tumbuh Pesat, Hanya 3 Bulan Lahir 4.740 Perusahaan Baru

Belum menentukan dukungan

Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar, Tinggi, dan Teknik Bangsamoro, Mohagher Iqbal, mengatakan partai politik yang saat ini BARMM, yakni Partai Keadilan Bersatu Bangsamoro, belum memutuskan siapa yang akan didukung dalam pemilihan presiden Filipina yang akan berlangsung pada Bulan Mei 2022.

Untuk diketahui, Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Filipina 2022 dijadwalkan akan digelar pada Senin, 9 Mei 2022, sebagai bagian dari pemilihan umum 2022.

Ini akan menjadi pemilihan presiden langsung ke-17 dan pemilihan wakil presiden ke-16 di Filipina sejak 1935.

Pemilihan presiden 2022 juga akan menjadi yang pertama, di mana seluruh calon presiden yang berlaga lahir setelah Perang Dunia II.

Presiden petahana Rodrigo Duterte tidak memenuhi syarat untuk dipilih kembali karena ia terbatas pada satu masa jabatan, di bawah Konstitusi Filipina 1987.

Jabatan presiden dan wakil presiden dipilih secara terpisah; dua calon pemenang dengan demikian bisa berasal dari partai politik yang berbeda.

Dilansir dari BBC, saat ini ada tiga calon yang maju menjadi Presiden dan Wakil Presiden Filipina untuk masa jabatan 2022-2028, yakni Bongbong Marcos, Sara Duterte, hingga Leni Robredo.

Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr yang mencalonkan diri sebagai presiden, merupakan putra dari mantan presiden Filipina, yakni Ferdinand Marcos.

Masa jabatan sang ayah tidak lepas dari kontroversi, karena Presiden Marcos mendeklarasikan darurat militer pada tahun 1972 dan mengambil alih pengadilan, bisnis, dan media negara itu.

Sementara, Sara Duterte adalah putri presiden saat ini, Rodrigo Duterte.

Dia mencalonkan diri sebagai wakil presiden bersama Bongbong Marcos.

Lawan utama Bongbong Marcos dan Sara Duterte adalah Leni Robredo, wakil presiden Filipina saat ini.

Robredo adalah mantan pengacara dan advokat hak asasi manusia.

Mereka berharap adanya "revolusi merah muda" demi mengarahkan negara itu kembali ke nilai-nilai keluarga dan supremasi hukum.

Para pengkritiknya menganggap sosok Robredo mewakili para elite oligarki Filipina.

Dia adalah anggota partai Liberal, yang secara tradisional terhubung dengan keluarga terkaya dan paling berkuasa di negara ini.

Sosok lain yang mencalonkan diri sebagai presiden adalah petinju terkenal Manny Pacquiao, yang sekarang menjadi senator.

Dia dikenal dengan sebutan "Pac-man".

Pacquiao menjadi daya tarik bagi para pemilih dari kelompok miskin karena kisahnya berhasil menjadi kaya raya.(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved