Berita Bener Meriah
Personel Sat Brimob Polda Aceh Ini 9 Bulan Bertugas Kejar Kelompok Teroris di Poso, Begini Kisahnya
Ia bersama 14 personel Sat Brimob Polda Aceh terpilih dalam penugasan Operasi Madago Raya untuk pengejaran teroris MIT Poso pimpinan Ali Kalora.
Penulis: Budi Fatria | Editor: Saifullah
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Iptu Abdi Rama Surya, SSos, Wadanki 3 Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Aceh menceritakan kisahnya saat ditugaskan selama sembilan bulan untuk mengejar kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, di Sulawesi Tengah.
Ia bersama 14 personel Sat Brimob Polda Aceh terpilih dalam penugasan Operasi Madago Raya untuk pengejaran kelompok teroris MIT Poso pimpinan Ali Kalora.
Mereka bergabung bersama personel dari Polda lain yang sama-sama ditugaskan di bawah pimpinan Danpas Gegana, Brigjen Pol Reza Arief Dewanto, SIK selaku Kaops Madago Raya.
Sebelum ditugaskan ke Poso, 15 personel Sat Brimob Polda Aceh ini terlebih dahulu dilatih selama satu bulan di Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Mei 2021 lalu.
Dalam operasi itu, Iptu Abdi Rama Surya dipercayakan sebagai Dantim Kejar Alfa 14 Sat Brimob Polda Aceh.
“Kami dipilih dari setiap Polda sebanyak 15 orang, dan tim-tim terbaik yang diberangkatkan untuk bertugas ke Poso,” ujar Iptu Abdi Rama Surya kepada Serambinews.com, Rabu (16/3/2022).
Baca juga: Profil Ali Kalora, Pimpinan Kelompok Teroris MIT Poso yang Ditembak Mati oleh Satgas Madago Raya
Disebutkan, setelah dilatih satu bulan di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, selanjutnya mereka diberangkatkan ke Poso pada awal Juli tahun 2021.
Lanjutnya, dalam Operasi Madago Raya itu, 15 personel perwakilan Sat Brimob Polda Aceh bergabung dengan Tim Kejar dari Resimen III Pasukan Pelopor.
“Khusus untuk Tim Kejar dalam Operasi Madago Raya, ada sebanyak 390 personel yang dibagi dalam 20 Tim Kejar, termasuk 4 tim Brimob daerah, dan 4 tim dari TNI,” jelas lulusan Sekolah Polisi Negara (SPN) Seulawah tahun 2000 itu.
Ayah tiga anak ini menceritakan, kisah selama delapan bulan bertugas sebagai BKO dalam pengejaran Daftar Pencarian Orang (DPO) kelompok teroris MIT Poso pimpinan Ali Kalora.
Pimpinan MIT itu sendiri akhirnya tewas tertembak dalam kontak senjata di pegunungan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada tahun 2021 lalu.
“Selama delapan bulan bertugas di bawah pimpinan Kaops Madago Raya, Brigjen Pol Reza Arief Dewanto, SIK, kami bisa menangkap hidup dan mati 7 orang DPO kelompok teroris MIT Poso, termasuk Ali Kalora,” ungkap putra kelahiran Lamseupeung, Kota Banda Aceh ini.
Baca juga: Sosok Ali Kalora, Pemimpin MIT Poso yang Tewas dalam Kontak Senjata, Sang Istri Ditangkap Tahun 2020
Menurutnya, DPO MIT Poso di bawah pimpinan Ali Kalora terdata seluruhnya berjumlah 9 orang, dan yang sudah berhasil dilumpuhkan hidup dan mati sebanyak 7 orang.
“Sekarang tersisa lebih kurang hanya tinggal 3 orang lagi, salah satunya Pak Guru dan dua pengikutnya,” sebut dia.
Menurut Iptu Abdi Rama Surya, kelompok teroris MIT Poso yang paling diburu ini terkenal kejam terhadap penduduk setempat.
“Kami dalam bertugas juga mengantisipasi aksi teror oleh kelompok MIT Poso agar tidak terulang kasus penggorokan terhadap masyarakat seperti tahun sebelumnya,” jelasnya.
“Alhamdulillah, selama kami bertugas di sana tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap masyarakat, aman, dan kondusif,” tutupnya.
Sementara itu, Komandan Kompi 3 Batalyon B Pelopor, AKP Tri Andiana menyampaikan, rasa bangga dan salut kepada Wadanki 3 Batalyon B Pelopor, Iptu Abdi Rama Surya dan seorang personel Kompi 3 yang telah menyelesaikan tugas negara dengan baik dan berhasil.
Baca juga: Besok, Satbrimob Bersama Bidhumas Polda Aceh Gelar Vaksinasi di Darussalam
AKP Tri Andiana juga menyampaikan ucapan selamat datang kembali kepada mereka berdua di Kompi 3 Batalyon B Pelopor.
“Mudah-mudahan kita berdoa agar negara kita mulai dari Aceh, Papua, dan Poso selalu diberikan kedamaian,” demikian Komandan Kompi (Danki) 3 Batalyon B Pelopor, AKP Tri Andiana.(*)