Internasional
Pengungsi Suriah Kembali Hadapi Perang, Cari Kehidupan Lebih Baik di Rusia, Kembali Diterpa Perang
Para pengungsi Suriah yang lari ke Rusia untuk mencari kehidupan lebih baik, ternyata kembali menghadapi dampak perang.
Selama dua minggu terakhir, dunia Samy dan kehidupan warga Suriah lainnya seperti dia yang percaya telah menemukan tempat yang aman untuk memulai, kembali tercabik-cabik.
Ketika nilai rubel runtuh, tabungannya hilang dan, dengan hampir setiap sektor ekonomi terjepit, pekerjaannya segera berada dalam bahaya.
Rezim sanksi global yang belum pernah terjadi sebelumnya telah melumpuhkan ekonomi Rusia.
Baca juga: Menteri Luar Negeri Turki Klaim, Rusia dan Ukraina Akan Segera Mencapai Kesepakatan Damai
Menutup ekspor minyak, gandum dan komoditas, memaksa penarikan perusahaan-perusahaan Barat.
Bahkan, mengisolasi negara itu dari sistem keuangan global, dan mengirim mata uangnya jatuh bebas.
Para ekonom memproyeksikan Rusia akan gagal bayar dalam waktu dua bulan, karena jalur kredit dan ekonomi itu sendiri terhenti.
Pendukung keuangan Kremlin, para oligarksi menjadi target sanksi AS dan Uni Eropa.
Para oligarki Rusia yang miliki pesawat atau kapal pesiar mewah bernilai triliunan rupiah telah disita oleh sejumlah negara Eropa.
Lainnya, harus lari ke wilayah Mediterania, tempat di luar cengkeraman Uni Eropa untuk menyita aset mereka, sekaligus sebagai tempat liburan mereka.(*)
Baca juga: Pentagon Menyebut Rusia Merekrut Tentara Bayaran Suriah, Dikirim ke Ukraina