Ritual Sambut Musim Panen di Tuban Berujung Maut, Dua Orang Meninggal, Polisi Temukan Bukti Kemenyan

Di lokasi juga terdapat barang bukti kemenyan, manggar jagung, korek api dan bongkahan belerang. Polisi juga memasang police line di area ritual.

Editor: Faisal Zamzami
Tribun Network
Polisi olah TKP ibu dan anak yang meninggal saat ritual sambut panen di petilasan Prapen Mpu Supo, turut Desa Dermawuharjo, Kecamatan Grabagan, Selasa (22/3/2022). 

SERAMBINEWS.COM - Musim panen yang semestinya disambut bahagia, justru berakhir air mata di petilasan Prapen Mpu Supo, Desa Dermawuharjo, Kecamatan Grabagan, Tuban, Jawa Timur.

Dua orang dinyatakan meninggal dunia saat melaksanakan tradisi ritual menyambut masa panen.

Dua warga yang nyawanya hilang itu yakni Marsih (66) dan Mariyanto (45), warga desa setempat yang diketahui merupakan ibu dan anak.

Keduanya meninggal pada Selasa (9/3/2022) sekitar pukul 07.00 WIB.

Ibu dan anak itu meninggal dunia setelah menghirup zat belerang di tempat tradisi ritual dilaksanakan.

 

Kronologi

Berdasarkan data yang dihimpun, saat itu seorang saksi, Sumari yang merupakan tukang bersih-bersih di petilasan Prapen Mpu Supo datang di lokasi pukul 07.00 WIB.

Ia dikejutkan dengan adanya dua orang meninggal dunia dalam posisi terlentang menghadap barat.

"Yang anak posisinya di bawah, kedua tangannya memegang tangan ibunya. Korban bernama Marsih juga diketahui masih sering menjalani ritual di situ," ujarnya.

Baca juga: FAKTA Ritual Maut di Pantai Payangan, 11 Orang Tewas hingga Anggota Polisi Jadi Korban

Baca juga: VIDEO - Fakta Ritual Maut di Pantai Payangan, Dimulai Tengah Malam hingga Abai Peringatan


Sementara itu, Kapolsek Grabagan, AKP Darwanto mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan korban bernama Marsih, diketahui masih sering menjalani ritual untuk menyambut panen.

Lalu anak korban Mariyanto yang merasa janggal karena ibunya tak kunjung kembali, akhirnya mendatangi lokasi ritual.

Setelah dicek ternyata sudah tergeletak, kemudian anak yang mencoba menolong juga ikut meninggal dunia karena bau belerang yang menyengat di lokasi.

"Anak dan ibu meninggal di lokasi ritual, karena menghirup bau belerang yang menyengat," ujarnya kepada wartawan.

Darwanto menjelaskan, polisi yang mendapat laporan tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pertolongan.

Selain itu, sejumlah saksi juga turut diperiksa untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Di lokasi juga terdapat barang bukti kemenyan, manggar jagung, korek api dan bongkahan belerang. Polisi juga memasang police line di area ritual.

Sementara untuk korban telah dilakukan visum luar dan kini telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

"Hasil visum tidak ada tanda-tanda kekerasan, kedua korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga," pungkasnya.

Baca juga: Superyacht Rp 9,4 Triliun Disebut Milik Vladimir Putin, Dilengkapi Helipad hingga Penembak Drone

Baca juga: Perkemi Aceh Tengah Siap Jadi Tuan Rumah PON 2024

Baca juga: Kronologi Gadis Muda Tewas Dibacok Orang Tak Dikenal di Bekasi, Sempat Teriak Minta Tolong

Surya.co.id: KRONOLOGI Ritual Sambut Panen Berujung Petaka di Tuban, Polisi Temukan Bukti Ini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved