Konflik Rusia vs Ukraina
Mengenal Resimen Azov, Kelompok Ekstremis Jadi Benteng Pertahanan Ukraina yang Diperangi Rusia
Berkat keberanian dan ketangguhan dari resimen Azov dalam membantu pasukan pembela Ukraina membuat pasukan ini ditakuti oleh masyarakat dunia.
Tepat sebelum melancarkan invasi, Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah yang dikuasai pemberontak dari Donbass.
Beberapa bulan setelah merebut kembali kota pelabuhan strategis Mariupol dari separatis yang didukung Rusia, unit tersebut secara resmi diintegrasikan ke dalam Garda Nasional Ukraina pada 12 November 2014, dan mendapat pujian tinggi dari presiden Ukraina saat itu Petro Poroshenko.
"Ini adalah pejuang terbaik kami. Relawan terbaik kami," katanya pada upacara penghargaan pada tahun 2014.
Baca juga: Rusia Bombardir Kota Mariupol Ukraina Hingga Hancur, Warga Kubur Jenazah di Pinggir Jalan
Baca juga: Komandan Rusia Gagal Menyamar Hanya Pakai Celana Dalam, Kini Ditangkap Tentara Ukraina
Siapa yang mendirikan resimen Azov?
Resimen Azov dipimpin oleh Andriy Biletsky, yang menjabat sebagai pemimpin Patriot Ukraina (didirikan pada 2005) dan SNA (didirikan pada 2008).
SNA diketahui telah melakukan serangan terhadap kelompok minoritas di Ukraina.
Pada 2010, Biletsky mengatakan bahwa tujuan nasional Ukraina adalah untuk "memimpin ras kulit putih dunia dalam perang salib terakhir melawan Untermenschen (ras inferior) yang dipimpin Semit".
Biletsky terpilih menjadi anggota parlemen pada 2014.
Dia meninggalkan Azov karena pejabat terpilih tidak boleh berada di militer atau kepolisian. Dia tetap menjadi anggota parlemen hingga 2019.
Pria berusia 42 tahun itu dijuluki Bely Vozd atau Penguasa Putih oleh para pendukungnya.
Dia mendirikan partai sayap kanan Korps Nasional pada Oktober 2016, yang basis intinya adalah veteran Azov.
Siapa yang mendanai resimen Azov?
Resimen Azov menerima dukungan dari Menteri Dalam Negeri Ukraina pada 2014, karena pemerintah telah mengakui bahwa militernya sendiri terlalu lemah untuk melawan separatis pro-Rusia dan mengandalkan pasukan paramiliter sukarelawan.
Resimen Azov didanai secara pribadi oleh oligarki, yang paling terkenal adalah Igor Kolomoisky, seorang miliarder raja energi dan gubernur wilayah Dnipropetrovsk saat itu.