Kebutuhan Pokok

Stok Kebutuhan Pokok dan Harga Normal, Solar Subsidi Masih jadi Keluhan Sopir Truk

Pedagang daging di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar dan Al-Mahirah yang diminta tanggapannya, terhadap penyediaan stok daging sapi dan kerbau pada meug

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/ HERIANTO
Kasubdit Indaksi Ditreskrimsus Polda Aceh, AKBP Jatmiko SH MH, sedang menanyakan harga daging pada pembeli di Pasar Daging Lambaro, Senin (28/3/2022), saat tinjau pasar bersama anggota Tim Satgas Pangan Aceh. 

Jelang puasa tahun lalu, kesulitan untuk mendapatkan solar subsidi, kata Iwan, sopir truk Medan – Banda Aceh, tidak separah tahun ini.

"Tahun ini, setelah kita bongkar barang muatan dari Medan ke Banda Aceh, langsung truk barang ditujukan ke SPBU, untuk antrean beli solar subsidi. Terkadang, sudah ngantri dua jam, saat di depan pompa SPBU, solarnya sudah habis," ujarnya.

Truk barang yang tidak mendapat pasokan solar di sebuah SPBU, harus pindah ke SPBU yang lain. Antrean menjadi lama dan panjang. Kondisi ini membuat distribusi kebutuhan pokok dari Medan ke Banda Aceh jadi terlambat masuknya.

Atas laporan dan keluhan para sopir truk barang, terkait sulitnya mendapatkan pasokan solar subsidi di SPBU saat ini, Kadisperindag Aceh, Ir Mohd Tanwier menyarankan kepada Ketua Tim Satgas Pangan Aceh, Kabareskrimsus Polda Aceh, untuk mengadakan rapat khusus tentang penyediaan solar di Banda Aceh dan Aceh Besar dengan mengundang Pertamina dan Dinas ESDM, agar kuota solar subsidi untuk Aceh, bisa ditambah 20 – 30 persen, jelang puasa dan lebaran nanti.

Alasannya, kalau truk barang harus membeli Pertadex harganya mencapai Rp 13.000/liter, kata Kadisperindag Aceh, dampaknya pada harga barang, akan melonjak. Harga komoditi kebutuhan pokok, bisa melambung tinggi dan ini akan membuat angka inflasi kita bisa berada di atas dua digit pada bulan April dan Mei mendatang.

Saran yang disampaikan Kadisperindag Aceh itu, didukung Kepala Perwakilan BI Aceh, Achris Sarwani dan Ketua Organda Aceh, H Ramli. Ramli mengatakan, truk barang bisa saja menggunakan BBM jenis pertadek yang harganya di atas Rp 12.000/liter, tapi jika harga barang pangan nanti naik, jangan disalahkan pengusaha transportasi dan pedagang naikkan ongkos angkutan barang dan harga barang.

Menanggapi keluhan para sopir dan saran dari Kepala Dinas, Kasubdit Indaksi Ditreskrimsus Polda Aceh, AKBP Jatmiko SH, MH mengatakan, pihaknya hari Selasa (29/3), akan mengundang Pertamina dan Dinas ESDM untuk membahas penyediaan solar subsidi yang kini menjadi keluhan para sopir truk barang dan bus penumpang. “Rapat tersebut, akan kita laksanakan pukul 10.00 WIB di ruang Ditreskrimsus Polda Aceh,” tutur Jatmiko.(*)  

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved