Berita Banda Aceh

Bolehkah Lakukan Vaksin, Swab PCR/Antigen Selama Puasa? Simak Penjelasan MPU Aceh

"Kalau memang untuk penyakit karena bukan rongga terbuka ya tidak apa-apa. Tapi lebih baik dilakukan malam saja, karena ini psikologis masyarakat.

Penulis: Subur Dani | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali. 

"Kalau memang untuk penyakit karena bukan rongga terbuka ya tidak apa-apa. Tapi lebih baik dilakukan malam saja, karena ini psikologis masyarakat. Intinya Kalau yang dimasukan makanan itu batal, kalau obat-obatan tidak apa-apa," ujar pimpinan Pesantren Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Aceh Besar tersebut.

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pemerintah dan berbagai instansi termasuk TNI/Polri, hingga kini masih terus menggenjot masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.

Pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 terus dipacu, termasuk di Aceh.

Pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi lengkap dan booster.

Bahkan, itu menjadi salah satu syarat mudik lebaran tahun ini.

Muncul pertanyaan, apakah vaksinasi bisa dilakukan sepanjang Bulan Ramadhan?

Apakah penyuntikan vaksinasi dalam bulan puasa bisa membatalkan ibadah puasa?

Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali atau akrab disapa Lem Faisal mengatakan, vaksinasi Covid-19 dalam Bulan Ramadhan tidak membatalkan ibadah puasa.

Namun, Kata Lem Faisal, vaksinasi dilakukan dengan memperhatikan kondisi warga yang menjalani ibadah puasa.

Baca juga: Airlangga Ingatkan Camat Perhatikan Syarat Vaksinasi Booster Pemudik

Serta, kata Lem Faisal, sebaiknya vaksinasi dilakukan  pada malam hari selama Bulan Ramadhan.

"Kalau vaksin baiknya dilakukan malam hari, karena kalau siang haru kita yang menjalani ibadah puasa, perut kita kosong," kata Lem Faisal.

Memang, secara hukum, kata Lem Faisal, vaksinasi itu tidak membatalkan puasa karena yang dimasukkan ke dalam tubuh dalam proses vaksin itu berupa obat-obatan.

"Yang bisa membatalkan puasa itu tergantung apa yang dimasukkan ke rongga terbuka, kalau yang dimasukkan makanan ya batal," ujar Lem Faisal.

"Kalau memang untuk penyakit karena bukan rongga terbuka ya tidak apa-apa. Tapi lebih baik dilakukan malam saja, karena ini psikologis masyarakat. Intinya Kalau yang dimasukan makanan itu batal, kalau obat-obatan tidak apa-apa," ujar pimpinan Pesantren Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Aceh Besar tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved