Ramadhan 2022

Banyak Keutamaan di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan juga merupakan waktu yang dinantikan semua umat muslim yang mengharapkan rahmat dari Allah SWT

Editor: bakri
For Serambinews.com
Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar, Deunong, Darul Imarah, Aceh Besar, Dr Tgk Sirajuddin Saman SPdI MA 

RAMADHAN merupakan bulan sangat mulia dibandingkan 11 bulan lainnya.

Di bulan ini Allah turunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi para hamba-hamba-Nya.

Bulan Ramadhan juga merupakan waktu yang dinantikan semua umat muslim yang mengharapkan rahmat dari Allah SWT.

Allah SWT wajibkan orang-orang beriman berpuasa padanya selama sebulan penuh.

Tgk Sirajuddin Saman saat mempertahankan ujian disertasinya di Gedung Pascasarjana UIN Arraniry, Jumat (26/6/2020).
Tgk Sirajuddin Saman saat mempertahankan ujian disertasinya di Gedung Pascasarjana UIN Arraniry, Jumat (26/6/2020). (SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM)

Seperti Firman-Nya dalam surat Al-Baqarah ayat 183.

Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar, Deunong, Darul Imarah, Aceh Besar, Dr Tgk Sirajuddin Saman SPdI MA menyebut, banyak keutamaan yang tersimpan dalam bulan Ramadhan.

“Pertama, pada bulan Ramadhan Allah SWT berikan keberkahan kepada para hamba yang dengan ikhlas menjalankan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya,” katanya.

Keutamaan kedua, terang Tgk Sirajuddin, setiap hamba Allah yang baik tentu mengharapkan agar kesalahan-kesalahan yang pernah dia lakukan mendapat pengampunan dari-Nya.

Baca juga: Ini Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan, Amalan yang Dapat Dilakukan untuk Tambah Pahala

Baca juga: Cuaca Enam Daerah di Aceh pada Awal Ramadhan Ini Terasa Adem, Dominan Hujan dan Berawan

Ia senantiasa melakukan taubat dengan sungguh-sungguh dan berharap agar pintu taubat selalu terbuka baginya dan semua dosanya diampuni.

“Para hamba Allah yang berpuasa pada bulan Ramadhan akan diampuni kesalahan dan dosa-dosanya.

Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis Riwayat Bukhari dan Muslim,” terangnya.

Selain itu, kata Tgk Sirajuddin, orang yang berpuasa di bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala yang sangat jauh berbeda dengan ibadah-ibadah yang dilakuan pada bulan-bulan lainnya.

“Pada bulan Ramadhan akan diberikan imbalan yang istimewa bahkan dilipatgandakan (pahala) dari bulan bulan lainnya,” tambahnya.

Peraih gelar Doktor di UIN Ar-Raniry Banda Aceh itu mengatakan, banyak nilai yang dapat dipetik dalam pelaksanaan puasa Ramadhan.

“Kita di Indonesia akan berpuasa lebih kurang selama 12 jam.

Dalam masa tersebut kita tidak makan, tidak minum dan menjaga diri dari semua yang dapat membatalkan puasa.

Baca juga: Ini Larangan Selama Bulan Ramadhan yang Harus Dipatuhi

Kesabaran kita diuji, tetapi bagi para hamba Allah yang ikhlas berpuasa tentu dapat menjalaninya dengn baik,” katanya.

Ia mengajak agar nilai kesabaran ini harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Betapa ruginya, jika saat berpuasa sanggup bersabar, namun gagal menerapkannya dalam ibadah-ibadah yang lain maupun dalam menjalani kehidupan ini.

Kemudian keikhlasan, yakni melakukan sesuatu hanya mengharapkan ridha dan pahala dari Allah swt, bukan bertujuan supaya dipuji, dianggap hebat dan lainnya.

“Seseorang yang melakukan amal disertai dengan tujuan-tujuan selain ridha-Nya disebut riya’, dan amal yang riya’ tidak nilainya di sisi Allah SWT,” terang Tgk Sirajuddin.

Selanjutnya adalah nilai kejujuran.

Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar mengatakan jujurnya orang yang berpuasa sungguh sangat luar biasa.

“Dia tidak akan makan atau minum walaupun sangat lapar dan haus serta tidak ada yang melihatnya.

Dia akan menunggu sampai waktu berbuka tiba, setelah tiba waktunya berbuka barulah dia makan, minum dan lainnyam” terangnya.

Mestinya kejujuran seperti yang terdapat dalam puasa ini dapat diterapkan oleh setiap muslim dalam setiap sisi kehidupannya.

Seorang muslim yang telah tertanam nilai-nilai taqwa dalam hatinya akan bersikap jujur, dia tidak akan mengambil yang bukan haknya, bekerja jujur sesuai dengan yang telah diamanahkan kepadanya, menyalurkan hak-hak orang lain sesuai dengan yang telah diatur, dan lain sebagainya.

“Marilah kita persiapkan ilmu sebagai bekal kita berpuasa, kita kaji kembali semua hal terkait puasa, baik fardhu dan rukunnya, syarat-syaratnya, yang membatalkannya, dan lain-lainnya, sehingga kita yakin bahwa puasa kita sudah sesuai dengan yang diharapkan.

Sebab ibadah tanpa didasari ilmu akan ditolak,” tutupnya.(ar)

Baca juga: Warga Mekkah Rindukan Tembakan Meriam Ramadhan, Sudah Berakhir Delapan Tahun Lalu

Baca juga: Selama Ramadhan Dayah Insan Qurani Gelar Daurah Tahfid, Dapat Dipantau Secara Daring

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved