Kematian Akibat Corona

Kematian Akibat Covid-19 Meningkat, Hong Kong Kewalahan Tangani Jenazah yang Menumpuk

Sebagai gambaran kondisi saat ini, peti mati kayu tradisional hampir habis di Hong Kong saat pihak berwenang berupaya untuk menambah ruang....

Editor: Eddy Fitriadi
AFP/Anthony WALLACE
ILUSTRASI pejalan kaki di kawasan Distrik Soho, Hong Kong. Kematian Akibat Covid-19 Meningkat, Hong Kong Kewalahan Tangani Jenazah yang Menumpuk. 

Dia menambahkan, penyesalan terbesarnya adalah tidak dapat mengunjunginya di rumah sakit.

"Ketika mereka mengira ayah saya tidak akan berhasil, kami bergegas ke sana, tetapi sudah terlambat," kata wanita yang hanya menyebutkan satu nama itu kepada Reuters sambil menahan air mata saat upacara pemakaman.

"Baru sekarang kita bisa melihatnya untuk terakhir kalinya," tambahnya.

Menurut city food and hygiene official Irene Young, China memasok lebih dari 95% dari 250 hingga 300 peti mati yang dibutuhkan Hong Kong setiap hari.

Ia menerima lebih dari 3.570 peti mati selama periode 14-26 Maret, setelah pemerintah kota yang dikuasai China berkoordinasi dengan otoritas daratan.

Enam krematorium sekarang dijalankan hampir sepanjang waktu. Departemen Young sendiri telah melakukan hampir 300 kremasi sehari, atau dua kali lipat dari biasanya.

Dan kamar mayat umum telah diperluas untuk menampung 4.600 mayat dari 1.350 sebelumnya, kata pihak berwenang.

Organisasi non-pemerintah Forget Thee Not telah bermitra dengan produsen peti mati ramah lingkungan, LifeArt Asia, untuk menyumbangkan 300 peti mati tersebut dan 1.000 kotak pengawet ke enam rumah sakit umum.

Setiap peti mati, terbuat dari karton dengan serat kayu daur ulang, dapat menahan berat hingga 200 kg (440 lb).

Ketika dimasukkan ke dalam peti mati atau kantong mayat, bahan pengawet seperti bubuk itu berubah menjadi gas, untuk menjaga tubuh dalam keadaan alami hingga lima hari.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Banyak Mayat yang Menumpuk, Layanan Pemakaman Hong Kong Kewalahan"

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved