Berita Palsu

Masyarakat India 'Dihantui' Berita Palsu, Pemerintah Langsung Blokir 22 Saluran YouTube

Masyarakat India sedang 'dihantui' maraknya fake news alias berita palsu. Tak ayal kondisi ini membuat sebagian masyarakat dan pengguna media sosial..

Editor: Eddy Fitriadi
Nextren
ILUSTRASI youtube. Masyarakat India 'Dihantui' Berita Palsu, Pemerintah Langsung  Blokir 22 Saluran YouTube. 

SERAMBINEWS.COM -  Masyarakat India sedang 'dihantui' maraknya fake news alias berita palsu.

Tak ayal kondisi ini membuat sebagian masyarakat dan pengguna media sosial resah.

Merespons hal itu, Pemerintah India langsung memblokir 22 saluran YouTube yang kerap memproduksi dan menyebarkan kabar palsu, Selasa (5/4/2022).

Aksi pemblokiran yang dilakukan Kementerian Informasi dan Penyiaran India, setelah ke-22 akun YouTube tersebut kedapatan menyebar berita hoaks yang mengandung disinformasi sehingga dapat mengganggu ketertiban umum serta keamanan nasional di India.

"Beberapa saluran YouTube digunakan untuk memposting berita palsu tentang berbagai mata pelajaran seperti Angkatan Bersenjata India," sebut Pemerintah India dalam pernyataannya yang dikutip The Star.

Kementerian informasi dan Penyiaran India menyebut, dari 22 akun yang diblokir 14 di antaranya berasal dari India sementara sisanya berasal dari Pakistan.

Total saluran YouTube yang diblokirnya tersebut memiliki 2,6 miliar pemirsa.

Kebijakan pemblokiran seperti ini belakangan mulai rajin diterapkan Pemerintah India setelah pihaknya meresmikan aturan IT baru pada 2021 kemarin.

Seperti dilakukan pada Desember hingga Januari kemarin, Kementerian Informasi India  memblokir 55 saluran dari Youtube, Twitter serta Facebook.

Peredaran berita palsu di wilayah India terpantau makin marak setiap tahunnya.

Dengan dirilisnya aturan ini diharapkan dapat meredam beredarnya fake news atau berita palsu dengan menghapus konten yang berpotensi dapat menggiring opini publik yang sesat.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "22 Saluran YouTube Ini Kena Blokir Gara-gara Sering Sebarluaskan Konten Palsu"

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved