Terbongkar, Intel Jerman Sempat Sadap Percakapan Pasukan Rusia yang Bunuh Warga Sipil di Ukraina

Der Spiegel menyebutkan, tentara bayaran Rusia, termasuk dari kelompok Wagner, terlibat dalam pembunuhan warga sipil di Ukraina.

AFP/RONALDO SCHEMIDT
Mayat berbaris untuk diidentifikasi oleh personel forensik dan petugas polisi di pemakaman di Bucha, utara Kyiv, pada 6 April 2022, setelah ratusan warga sipil ditemukan tewas di daerah-daerah di mana pasukan Rusia telah ditarik. Ibukota Ukraina, termasuk kota Bucha. - Terletak 30 kilometer (19 mil) barat laut dari pusat kota Kyiv, kota Bucha diduduki oleh pasukan Rusia pada 27 Februari pada hari-hari awal perang dan tetap di bawah kendali mereka selama sebulan. Setelah pengeboman berhenti, pasukan Ukraina berhasil merebut kembali kota tersebut. Sejumlah besar mayat pria dengan pakaian sipil telah ditemukan di jalan-jalan. (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP) 

SERAMBINEWS.COM, BERLIN - Badan intelijen luar negeri Jerman, BND, berhasil mendapatkan komunikasi yang membuktikan pasukan Rusia sengaja menargetkan warga sipil di Ukraina.

Kabar tersebut dilaporkan oleh media Jerman Der Spiegel pada Kamis (7/4/2022), sebagaimana dilansir Anadolu Agency.

Der Spiegel melaporkan, BND telah memberi tahu parlemen Jerman tentang sejumlah temuannya dalam perang di Ukraina pada pekan ini.

Salah satu temuan tersebut adalah pesan radio di mana tentara Rusia dan tentara bayaran berbicara tentang pembunuhan warga sipil di Bucha, Ukraina. Dalam laporan tersebut, seorang pria disebutkan berkata, "pertama, tanyakan warga sipil, lalu tembak mereka."

Sedangkan percakapan lain yang disadap menyebutkan seorang tentara memberi tahu temannya bagaimana mereka menembak seseorang yang sedang naik sepeda, menurut laporan Der Spiegel.

Der Spiegel menyebutkan, tentara bayaran Rusia, termasuk dari kelompok Wagner, terlibat dalam pembunuhan warga sipil di Ukraina.

Rusia berulang kali membantah tuduhan bahwa pihaknya membunuh warga sipil di sejumlah kota dekat Kyiv.

Moskwa menyebut tudingan tersebut sebagai berita palsu dan foto-foto mengenai mayat yang bergelimpangan telah “di-setting” setelah pasukan Rusia menarik diri dari kota itu.

Baca juga: OPPO A96 RAM 8GB+256GB Meluncur di Indonesia, Kamera Utama 50MP, Cek Spesifikasi dan Harganya

Baca juga: 7 Golongan Diperbolehkan tidak Berpuasa

Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi kepada Dua Putri Vladimir Putin, Diduga Sembunyikan Kekayaan sang Penguasa Rusia

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Maxar merilis sejumlah citra satelit pada Senin (4/4/2022) mengenai situasi di Bucha.

Citra satelit tersebut tampak membantah pernyataan Rusia yang mengatakan mayat-mayat dengan pakaian sipil di Bucha muncul setelah pasukan Rusia mundur.

Citra satelit yang diambil pertengahan Maret dari jalanan Bucha menunjukkan beberapa mayat warga sipil tergeletak mati di dalam atau di luar jalanan.(kompas.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved