Bincang Serambi Ramadhan

7 Golongan Diperbolehkan tidak Berpuasa

SEBUAH kewajiban dapat artikan bahwa jika dikerjakan akan mendapat pahala dan jika ditinggalkan akan mendapat dosa

Editor: bakri
Tangkapan Layar Youtube/SerambiOnTV
Ketua Program Studi Hukum Keluarga Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STIS NU) Aceh, Tgk Aria Sandra SHI MAg menjadi narasumber dalam program Bincang Serambi Ramadhan, Rabu (6/4/2022) yang dipandu presenter Serambi on TV, Siti Masyithah. 

SEBUAH kewajiban dapat artikan bahwa jika dikerjakan akan mendapat pahala dan jika ditinggalkan akan mendapat dosa.

Demikian juga puasa Ramadhan, yang diwajibkan Allah SWT kepada umat muslim seperti yang terdapat dalam QS Al-Baqarah ayat 183 dan Rukun Islam ketiga.

Meskipun puasa Ramadhan merupakan ibadah yang wajib, tetapi ada hal-hal tertentu yang membuat seseorang diperbolehkan oleh agama untuk meninggalkan puasa, yang disebut dengan uzur Syar'i.

Ramadhan pertama, Minggu (3/4/2022) kajian akan diisi oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali, S.Sos.I, dengan mengangkat tema
Ramadhan pertama, Minggu (3/4/2022) kajian akan diisi oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali, S.Sos.I, dengan mengangkat tema "Bahagia Menyambut Ramadhan." (SERAMBINEWS.COM)

Bab inilah yang diangkat dalam program Bincang Serambi Ramadhan, Rabu (6/4/2022), yang disiarkan di Youtube Serambi On TV dan Facebook Serambinews.

Program yang mengangkat tema ‘Uzur yang Membolehkan Tidak Berpuasa’ ini menghadirkan pembicara Ketua Program Studi Hukum Keluarga Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STIS NU) Aceh, Tgk Aria Sandra SHI MAg, yang dipandu presenter Serambi on TV, Siti Masyithah.

Program kerja sama Serambi Indonesia dengan Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) ini hadir setiap hari pukul 16.30 WIB selama bulan Ramadhan.

Tgk Aria menjelaskan, dalam menjalankan puasa Ramadhan, ada hal-hal tertentu yang dibenarkan oleh agama untuk meninggalkan puasa, yang disebut uzur Syar'i.

"Sehingga seseorang itu boleh untuk tidak melaksanakan puasa atau diperbolehkan berbuka pada siang bulan Ramadhan," ujarnya.

Baca juga: Bincang Serambi Ramadhan - Jangan Tinggalkan Puasa Ramadhan Tanpa Udzur, Simak Penjelasan Tgk Wahyu

Baca juga: Bincang Serambi Ramadhan – Bolehkan Niat Puasa untuk Diet? Simak Penjelasan Tgk Alizar

Uzur pertama, yang dikemukakan Tgk Aria, adalah Safar atau seorang yang sedang dalam perjalanan jauh.

"Batasan musafir yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa adalah minimal (melakukan perjalanan) 84 kilometer," imbuhnya.

Namun, sambung Tgk Aria lagi, perjalanan tersebut harus sudah dilakukan sebelum azan Subuh berkumandang.

"Kalau musafirnya itu dilakukan setelah fajar, maka dia tidak boleh untuk tidak berpuasa.

Tapi nanti ketika di tengah perjalanan dia tidak sanggup menjalankan ibadah puasa, itu dibolehkan bagi dia untuk berbuka," tambah pengajar Dayah Mahyal Ilum Al-Aziziyah Aceh Besar ini.

Kemudian uzur yang kedua adalah sakit.

Tgk Aria menjelaskan, sakit yang dikhawatirkan kalau dia berpuasa akan menambah sakitnya tersebut.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved