Internasional

Pemerintah Inggris Tinggalkan Morad Tahbaz di Penjara Iran, Dua Tahanan Lainnya Jadi Barter Utang

Pemerintah Inggris telah meninggalkan Morad Tahbaz seorang aktivis lingkungan tetap di penjara Iran.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Roxanne Tahbaz, putri aktivis di penjara Iran, Morad Tahbaz 

SERAMBINEWS.COM, LONDON - Pemerintah Inggris telah meninggalkan Morad Tahbaz seorang aktivis lingkungan tetap di penjara Iran.

Putrinya mengatakan dua tahanan lain, Nazanin Zaghari-Ratcliffe dan Anoosheh Ashoori telah terbang pulang pada Maret 2022 setelah pemerintah Inggris membayar utang bersejarah ke Teheran.

"Pemerintah Inggris membuat kami percaya selama ini," kata Roxanne Tahbaz kepada AFP saat dia memprotes di luar kantor luar negeri Inggris di London, Rabu (13/4/2022).


"Dia akan menjadi bagian dari kesepakatan apapun yang mereka buat untuk para tahanan lainnya," ujarnya.

“Namun dia masih di sana dan dia telah ditinggalkan oleh pemerintahnya," jelasnya.

"Dan kami masih belum memiliki jawaban untuk itu dan rencana ke depan,” katanya sambil memegang poster bertuliskan “Bawa Ayah Saya Pulang.”

Baca juga: Nazanin Zaghari Dibebaskan dari Penjara Iran, Harapan Bebas Tahanan Morad Tahbaz dari Inggris Buyar 

Kementerian luar negeri Inggris mengatakan kepada keluarga Tahbaz ketika para tahanan lainnya dibebaskan, Iran telah setuju membebaskan Tahbaz.

Tetapi Roxanne mengatakan ayahnya, yang telah dirawat karena kanker, dikembalikan ke penjara Evrin Teheran dalam waktu 24 jam setelah pembebasan lainnya.

Pejabat dari kementerian Menteri Luar Negeri Liz Truss mengatakan kasus ayah Tahbaz kelahiran London berbeda karena kewarganegaraan AS.

"Kantor luar negeri mengatakan situasinya lebih rumit karena Iran melihatnya sebagai warga negara Amerika," kata Roxanne.

“Tapi kami merasa kuat, itu bukan terserah mereka sebenarnya, Inggris seharusnya berdiri tegak, dia warga negara Inggris," kata Truss.

"Dia lahir di sini dan itu seharusnya melindunginya," tambahnya.

Baca juga: Pria Bersenjata Pisau Serang Tiga Ulama di Kota Suci Syiah Iran, Satu Tewas, Dua Terluka Parah

“Kami sudah bersabar selama empat tahun, dan diam, seperti yang disarankan, tetapi kami tidak bisa menunggu lagi,” katanya.

Para pegiat juga menyerukan aktivis hak-hak buruh Inggris-Iran Mehran Raoof, yang ditahan pada Oktober 2020, untuk dibebaskan.

Sacha Deshmukh dari Amnesty International mengatakan dia ikut protes di luar kantor Truss untuk mengirim pesan kepada pemerintah Inggris dan menteri luar negeri, tidak seorang pun boleh tertinggal.

“Yang penting untuk kita ingat, apakah itu Mehran atau Morad, atau memang Nazanin atau Anoosheh ketika mereka berada di penjara sebelumnya, kita berbicara tentang orang biasa,” kata CEO Amnesty Inggris Deshmukh kepada AFP.

“Mereka tidak ada hubungannya dengan politik," ujarnya.

"Mereka tidak ada hubungannya dengan pemerintah," katanya.

"Ini adalah orang-orang biasa, warga negara Inggris biasa yang ditahan dan pemerintah kita perlu fokus pada kepulangan mereka,” harapnya.(*)

Baca juga: Pemimpin Dunia Kutuk Serangan Houthi ke Depot Minyak Aramco di Jeddah, AS Tuduh Iran Sebagai Dalang

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved