Breaking News

Internasional

Arab Saudi Kutuk Keras Kekerasan Seksual Dimanapun, Konfik Bersenjata Jadi Penyebab Utama

Kerajaan Arab Saudi mengutuk keras kekerasan seksual atau pemerkosaan terhadap wanita dimanapun mereka berada.

Editor: M Nur Pakar
Foto: Saudi Press Agency
Perwakilan Arab Saudi untuk PBB Mohammed Al-Ateeq berbicara di depan anggota Dewan Keamanan (DK) PBB tentang perempuan, perdamaian dan keamanan untuk membahas kekerasan seksual terkait konflik di New York, AS, Kamis (14/4/2022). 

Al-Ateeq menegaskan tantangan harus diatasi secara bersama-sama dan secara komprehensif, khususnya memperkuat peran perempuan,

Baca juga: Ukraina Temukan Bukti, Tentara Rusia Sudah Rencanakan Pembunuhan dan Pemerkosaan Warga Sipil

Utusan itu menambahkan Arab Saudi ingin berkomunikasi dengan mitra di negara-negara yang ditargetkan untuk memberikan proyek kemanusiaan dan bantuan.

Dengan fokus pada pengurangan penderitaan perempuan dan membantu mereka menjalani kehidupan yang lebih layak.

“Negara saya yang diwakili oleh King Salman Humanitarian Aid and Relief Center telah berkontribusi mendukung dan memberdayakan perempuan," katanya.

"Juga bantuan di berbagai sektor pekerjaan kemanusiaan di daerah bencana dan konflik bersenjata," tambahnya.

Bantuan disalurkan melalui pelaksanaan 788 proyek di 79 wilayah dunia yang mencakup lebih dari 109 juta penerima manfaat perempuan, dengan nilai $520 juta, katanya.

Al-Ateeq mengatakan semua proyek ini bertujuan untuk berkontribusi meningkatkan partisipasi perempuan dalam ekonomi dan angkatan kerja.

Dikatakan, juga untuk membangun kapasitas ekonomi perempuan, dan meningkatkan partisipasi mereka dalam program pendidikan dan pelatihan di negara-negara yang terkena dampak konflik bersenjata.

Baca juga: Presiden Vladimir Putin Kutip Lirik Lagu Tentang Pemerkosaan, Simbol Tuntutan Rusia Atas Ukraina

Dia menambahkan, upaya tersebut antara lain memberikan layanan psikologis dan sosial, layanan perlindungan dari dampak kekerasan berbasis gender, dan layanan hukum bagi pengungsi perempuan.

Dia merujuk pada laporan Sekjen PBB tentang kekerasan seksual dalam situasi konflik untuk Januari hingga Desember 2021.

Dia mengatakan delegasi Arab Saudi mendukung konten mengenai fenomena teroris dan kelompok bersenjata yang menggunakan kekerasan seksual sebagai sarana mengacaukan masyarakat yang rapuh.

Bahkan, menekankan bahwa persenjataan yang terus berlanjut, dan peredaran gelap senjata ringan dan senjata ringan, termasuk di antara faktor-faktor yang telah memicu kekerasan seksual terkait konflik yang meluas dan sistematis.

Al-Ateeq menyoroti pelanggaran yang didokumentasikan dan tindakan kekerasan seksual terhadap perempuan yang dilakukan oleh milisi Houthi yang didukung Iran di wilayah kendali mereka di Yaman.

Dia menegaskan kembali pentingnya mengambil tindakan yang diperlukan melalui Dewan Keamanan untuk mengatasi kekerasan seksual dalam konflik, dan menghukum pelakunya.

Dia meminta masyarakat internasional, khususnya negara-negara donor, untuk meningkatkan upaya menanggapi kejahatan kekerasan seksual dalam situasi konflik.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved