Bincang Serambi Ramadhan
Bincang Serambi Ramadhan - Begini Sejarah Tarawih dan Pengamalannya di Berbagai Belahan Dunia
Tgk Umar Rafsanjani mengatakan shalat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang hanya terdapat pada bulan Ramadhan.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
Tgk Umar Rafsanjani mengatakan shalat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang hanya terdapat pada bulan Ramadhan.
SERAMBINEWS.COM - Dalam bulan suci Ramadhan, umat muslim dianjurkan mengerjakan amalan-amalan sunnah sebanyak mungkin.
Hal itu karena Allah menjanjikan akan melipat gandakan pahala orang yang mengerjakan suatu ibadah di bulan Ramadhan.
Hal itu disampaikan oleh Pimpinan Dayah Mini Aceh, Tgk H Umar Rafsanjani Lc MA mengawali program Bincang Serambi Ramadhan, Kamis (14/4/2022).
Program yang memangkat tema "Sejarah Tarawih dan Pengamalannya di Berbagai Belahan Dunia” ini dipandu presenter Ulfa Jazila.
Acara ini disiarkan langsung di Youtube Serambi On TV dan Facebook Serambinews.com.
Program khusus kerja sama Serambi Indonesia dengan Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh ini hadir setiap hari pukul 16.30 WIB selama bulan Ramadhan.
Baca juga: Bincang Serambi Ramadhan - Tgk Alizar Usman Ungkap Tiga Orang Sakit yang Boleh Tidak Puasa
Baca juga: Bincang Serambi Ramadhan - Kapan Waktu yang Tepat Menyikat Gigi Saat Berpuasa? Ini Kata Tgk Ismail
Tgk Umar Rafsanjani mengatakan shalat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang hanya terdapat pada bulan Ramadhan.
Ia mengutarakan, shalat tarawih bukanlah shalat tahajud dan berbeda dengan shalat lainnya, meskipun dikerjakan pada malam hari.
"Shalat tarawih itu ibadah yang tergolong dalam Qiyam Ramadhan," kata Tgk Umar Rafsanjani.
Pada zaman Rasulullah, tidak ada yang namanya shalat tarawih, melainkan shalat sunnah yang dikerjakan pada Qiyam Ramadhan.
Kemudian, kata Tgk Umar, terjadinya penamaan shalat tarawih dan dikerjakan secara berjamaah berawal pada tahun kedua Hijriah.
"Pada waktu itu Rasulullah keluar dari rumah menuju masjid untuk melakukan shalat Qiyam Ramadhan ini (tarawih)," katanya.
Baca juga: Bincang Serambi Ramadhan - Enam Hal yang Untuk Mendapat Kecintaan Allah, Tu Sop: Kontrol Emosi
Menurut catatan serajah dari hadis-hadis yang diamalkan, Tgk Umar mengatakan bahwa Rasulullah hanya mengerjakan shalat tarawih di masjid pada tiga malam, yakni malam ke-23, 25, dan 27, setelah itu Nabi tidak keluar lagi.
"Alasannya karena ada kekhawatiran shalat tarawih ini akan diwajibkan. Karena ibadah ini luar biasa membeludak saat Nabi shalat di masjid," jelasnya.