Bincang Serambi Ramadhan
Sejarah Shalat Tarawih
DALAM bulan suci Ramadhan, umat muslim dianjurkan mengerjakan amalan-amalan sunnah sebanyak mungkin, karena Allah menjanjikan akan melipat gandakan
Dan sejak saat itulah shalat tarawih berlaku jamaah lagi," jelas alumni Universitas Al-Azhar Mesir ini.
Tgk Umar mengatakan, shalat tarawih adalah shalat istirahat, bentuk jamak dari tarwihah yang artinya sekali istirahat.
"Jadi shalat tarawih adalah shalat dengan beberapa kali istirahat, sekali istirahat adalah 4 rakaat dan setiap kali istirahat para Ahli Makkah menyelingi dengan tawaf,” katanya.
Sedangkan ahli Madinah mengganti tawaf itu dengan shalat 4 rakaat tarawih tambahan karena di Madinah tidak ada ka'bah.
Sehingga yang pada dasarnya bilangan rakaat tarawih 20 bertambah menjadi 36 dan ini hanya khusus untuk penduduk Madinah.
Dikatakan, dalam mengerjakan shalat tarwaih dianjurkan dilakukan secara berjamaah dan hakikatnya 20 rakaat.
Tgk Umar yang sudah berkeliling buana ke belahan dunia seperti ke Mesir, Tunisia, Turki, Arab Saudi dan Malaysia melihat pelaksanaan shalat tarawih dikerjakan dengan jumlah 20 rakaat dan berjamaah. (ar)
Baca juga: Shalat Tarawih dan Shalat Malam (5)
Baca juga: Parah! Remaja di Aceh Tengah Iseng Matikan Listrik Rumah Warga Saat Shalat Tarawih