Bincang Serambi Ramadhan
Kesombongan dan Syubhat, Penyebab Terbesar Rusaknya Hati, Simak Penjelasan Tgk Sirajuddin
Rasulullah saw sangat menekankan pentingnya menjaga hati karena itu merupakan penentu kebaikan dan keburukan seseorang di dunia dan akhirat nanti.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
“Orang zalim itu adalah mereka yang melawan Allah. Maka dengan orang tersebut kita cukup bertegur sapa saja dan tidak usah menjadikannya sahabat karib,” terang Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar Deunong Aceh Besar itu.
Kemudian, Tgk Sirajuddin mengatakan terlalu tinggi menghayal dan melupakan dosa masa lalu juga termasuk pada penyakit hati.
Agar hati selalu baik dan tidak rusak, ia mengatakan untuk selalu berdzikir, mengendalikan hawa nafsu dan amarah, berkata baik, Introspeksi diri, dan memaafkan kesalahan orang lain.
Baca juga: Bincang Serambi Ramadhan - Enam Hal yang Untuk Mendapat Kecintaan Allah, Tu Sop: Kontrol Emosi
Introspeksi diri merupakan hal yang penting untuk mengukur sejauh mana ketaatan dan kesalahan-kesalahan yang sudah dilakukan.
“Ketika dia melakukan introspeksi diri jangan lupa dia memaafkan kesalahan orang lain,” pesan Tgk Sirajuddin.
Saling memaafkan merupakan salah satu ajaran Islam yang sangat penting.
Dalam kalangan masyarakat Aceh sering terdengar ungkapan,“ Aweuk ngon reungkan sigogo pasti meu antoek”.
Artinya antara sesama manusia kadang saling tersinggung, kecewa dan lainnya. Maka manusia yang baik berkenan memaafkan kesalahan dan kekeliruan orang lain.
“Hidup ini jangan kita jadikan beban untuk diri kita sendiri. Kalau orang ada berbuat salah kepada kita, maafkanlah dia,” tutup peraih gelar doktor di UIN Ar-Raniry Banda Aceh itu.
Tonton video penjelasan selengkapnya:
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)