Berita Bireuen
10 Pengungsi Rohingya di Bireuen Melarikan Diri, Tersisa 104 Orang di Gedung Serbaguna Jangka
Hanya saja, setelah beberapa kali Rohingya kabur, baik usaha sendiri maupun dibantu pihak lain, hingga Selasa (19/04/2022), kini tersisa 104 orang.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Pengungsi Rohingya saat mendarat di Bireuen pada Minggu (6/3/2022) lalu, berjumlah 114 jiwa.
Hanya saja, setelah beberapa kali mereka melarikan diri, baik usaha sendiri maupun dibantu pihak lain, hingga Selasa (19/04/2022), Rohingya tersisa hanya 104 orang.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja, SIK didampingi Kasat Reskrim, AKP Arief Sukmo Wibowo dalam pertemuan dengan wartawan di Mapolres Bireuen.
Disebutkan Kapolres, pengamanan di lokasi penampungan dilakukan bersama jajaran Polsek Jangka, dan Polres Bireuen, serta anggota Koramil setempat.
Total keseluruhan petugas pengamanan adalah 50 personel dengan sistem shif.
Petugas pengamanan mulai dari anggota Polsek, Sabhara, dan juga anggota Intelkam, secara ketat mengawasi pengungsi asal Myanmar ini.
Baca juga: Tiga Tersangka yang Bawa Kabur Rohingya Terancam Lima Tahun Penjara
Namun tempat penampungan tanpa pagar dan lingkungan luas serta kesempatan terbuka, maka sebagian mereka bisa melarikan diri.
Disebutkan, ada beberapa kali para pengungsi Rohingya yang berada di Jangka, Bireuen mencoba melarikan diri.
Upaya pelarian ini, sebagian berhasil digagalkan, tapi ada juga yang berhasil kabur.
“Dari beberapa kali melarikan diri, 10 orang berhasil lari, dan kita tetap mencari mereka untuk mengembalikannya ke tempat penampungan,” ujar Kapolres.
Camat Jangka, Alfian, SSos kepada Serambinews.com mengatakan, kebutuhan makan para pengungsi memang ditangani Satgas IOM, UNHCR, dan juga dermawan.
Namun persoalan utama, beber Camat Alfian, adalah mereka hendaknya segera dipindahkan.
Baca juga: Tiga Tersangka Kasus Dugaan Melarikan Pengungsi Rohingya di Bireuen Masih Diperiksa
Sebab, urai dia, Gedung Serbaguna yang dijadikan sebagai lokasi penampungan merupakan salah satu gedung pemerintah untuk melaksanakan berbagai kegiatan, terutama pertemuan dengan perangkat desa, tenaga medis, dan lainnya.
“Sejak pengungsi Rohingya ditampung sementara di Gedung Serbaguna, praktis tidak bisa dimanfaatkan lagi untuk kegiatan lain,” ungkapnya.
Camat Jangka meminta semua pihak untuk mendorong percepatan pemindahan pengungsi Rohingya dari Bireuen ke Pekanbaru, Riau.
“Kami minta Dinsos Aceh, Pak Gubernur Aceh untuk segera melakukan koordinasi ulang dengan Pemda Riau agar mereka dapat menampung pengungsi Rohingya dari Bireuen,” pinta Camat.(*)